GOPOS.ID, SUWAWA – Pasukan pengibar bendera berbaris rapi. Derap langkah tegap beriringan membawa sang saka merah putih untuk dikibarkan. Tapi tidak dengan Nagril, pembentang di pasukan delapan bergerak sambil menahan sakit. Lengannya nyeri beberapa hari ini.
Namun langkahnya tetap seirama tegap dan berwibawa. Berhasil membentangkan dengan sempurna. Meski, setelahnya lengan kirinya kaku tidak bergerak. Ini jadi cerita dibalik kesuksesan Paskibraka Bone Bolango mengibarkan sangsaka, pada peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kabupaten Bone Bolango di halaman Kantor Bupati, Rabu (17/8/2022).
Semua berjalan sesuai rencana, desain merah putih disetiap sudut lapangan upacara. Bupati Bone Bolango Hamim Pou sang inspektur upacara pun berdiri tegap di tempatnya.
Acara demi acara dimulai, detik-detik proklamasi pun menggema yang ditandai dengan bunyian sirene, 25 Paskibraka pun turut mengatur barisan dengan lurus bersama pasukan dari TNI dan Polri. Doa dan support tak lupa diberikan oleh para pelatih.
Selang 10 menit pun bendera merah putih terbentang ditengah lapangan Kantor Bupati Bone Bolango lagu Indonesia Raya pun mulai dinyanyikan oleh para peserta upacara hingga sang merah putih sukses dikibarkan.
Saat hendak kembali ke tempat semula raut wajah sedih, gembira tak bisa disembunyikan oleh para anggota Paskibraka. Bahkan sang pembentang bendera merah putih, Nagril Ilham Hulopi harus menahan rasa sakit dilengan kanan. Adapula yang jatuh pingsan usai pengibaran bendera merah putih.
Nagril, siswa SMA Negeri 1 Suwawa pun bercerita sejak semalam tak bisa tidur karena terbayang tugas negara yang harus dilaksanakan pagi hari. Kacau pikiran dan gugup menghantuinya.
“Kesan saya di pagi hari ini sangat terharu dari semalam gugup dan sangat kacau pikiran sehingga tidak bisa tidur karena tugas negara yang dipikul oleh seluruh anggota Paskibraka yang ada di Indonesia,”ungkap Nagril.
Nagril juga mengatakan sejak malam hari takut akan bendera yang nantinya terlipat atau tertukar dan di saat bersamaan ia harus menahan rasa sakit dilengan namun harus tetap dipaksakan. Ia pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para pelatih, orang tua, dan masyarakat yang terus melatih, membakar semangat dan mensuport hingga suksesnya pengibaran bendera merah putih.
Suskes Nagril adalah sukses seluruh anggota Paskibraka Bone Bolango untuk Kemerdekaan Republik Indonesia. (Indra/Gopos)