GOPOS. ID – Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gorontalo pada tahun 2018 sebanyak 971.100 wisatawan, terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 8.532 orang dan wisatawan nusantara 962.568 orang. Dalam tiga tahun terakhir.Memang terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan secara signifikan. Pada tahun 2016 hanya berkisar 572.317 orang, dan tahun 2017 tercatat sebanyak 789.969 orang.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim pada Siaran Serentak Berjejaring Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL). Indonesia yang dilaksanakan oleh Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia di Studio Radio LPPL Suara Rakyat Hulondalo, Kota Gorontalo, Kamis (9/5/2019).
Baca juga : Wagub Terima Kunjungan Silaturrahim Dan Guskamla Koarmada II
“Tahun 2019 ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo terus melakukan berbagai langkah dan strategi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Di antaranya, melalui kegiatan promosi pariwisata melalui media sosial, media cetak, dan media elektronik, serta turut serta pada forum-forum kepariwisataan dan pameran,” ungkap Idris.
Pada dialog dengan tema ‘Pariwisata Indonesia Luar Biasa’. Idris mengutarakan tantangan yang dihadapi Pemprov Gorontalo dalam mengembangkan destinasi wisata. Antara lain, masih minimnya investasi di sektor pariwisata Keterbatasan anggaran. Minimnya sadar wisata masyarakat, serta sumber daya manusia di sektor pariwisata yang sangat terbatas.
Idris menuturkan, dari kurang lebih 86 destinasi wisata yang ada di Provinsi Gorontalo. Baru dua destinasi yang dikelola oleh swasta, selebihnya masih tergantung dari anggaran pemerintah.
Sementara dari total 984. Sumber daya manusia pariwisata yang meliputi perhotelan, travel, guide, dan rumah makan, baru sebanyak 297 orang yang tersertifikasi.
Baca juga : Pemprov Terima Laporan Pemeriksaan LKPD TA 2018 dari BPK
“Ini tentunya yang menjadi tantangan kita bersama. Terutama mengembangkan pariwisata Gorontalo yang lebih mendunia. Butuh kerja keras dan kerja cerdas dari seluruh pihak, terkait untuk mengembangkannya. Termasuk kesadaran masyarakat untuk menjaga keamanan dan kebersihan di sekitar destinasi wisata,” jelas Idris.
Sementara itu. Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata RI, Rizki Handayani, yang juga menjadi narasumber pada dialog tersebut mengatakan, bahwa pihaknya membuat program-program inovasi. Guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan secara nasional.
Rizki mengungkapkan, meski target jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2018 sebesar 17 juta wisatawan mancanegara tidak tercapai, tetapi dari perolehan devisa tahun 2018, sektor pariwisata mencapai 17,6 miliar US Dollar lebih tinggi dari target 2018.
“Kita terus dorong upaya-upaya extra ordinary. Terlebih khususnya wilayah Indonesia yang dekat dengan mancanegara untuk mencapai target jumlah wisatawan pada tahun 2019,” tandas Rizki. (isno/rls/gopos)