GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Kebijakan Pemerintah yang meniadakan tenaga honorer bakal berimbas pada pelayanan publik di Kota Gorontalo. Terutama di bidang pendidikan. Sebab sampai saat ini, ketersediaan guru di wilayah Kota Gorontalo belum memadai.Â
Ada tiga guru yang sangat dibutuhkan di wilayah Kota Gorontalo dan jumlahnya masih sangat kurang. Yakni Guru Agama, Guru Olahraga, dan Guru Bahasa Indonesia. Untuk menutupi kekurangan tersebut, Pemkot Gorontalo merekrut tenaga guru honorer di bidang Guru Agama, Guru Olahraga, dan Guru Bahasa Indonesia.
Wali Kota Gorontalo Marten Taha mengungkapkan tenaga pengajar di Kota Gorontalo masih sangat terbatas. Hal itu tentu mempengaruhi sisi kualitas untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Guru olahraga, agama dan, bahasa Indonesia sangat sedikit jumlahnya.
“Yang lain-lain juga ada kurang tapi tidak separah tiga guru itu,” kata Wali Kota Gorontalo dua periode itu kepada awak media usai mengikuti pameran pelajar Pancasila di SMP Negeri 10 Kota Gorontalo, Kamis (23/6/2022).
Ketua DPD II Golkar Kota Gorontalo ini melanjutkan, guru-guru honorer diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pendidik di sekolah-sekolah, dan bisa mengisi mata pelajaran yang strategis. Dirinya juga menambahkan pihaknya akan memperjuangkan agar guru bisa diangkat menjadi guru tetap.
“Ini akan kami perjuangkan semaksimal mungkin. Tapi keterbatasan anggaran dari pemerintah menimbulkan kekurangan. Kami sudah menyampaikan kekurangan itu bisa dipenuhi pengangkatan tahun 2021 yang umumnya adalah guru-guru dan kesehatan. Tapi belum memenuhi kebutuhan yang kita harapkan. Tahun ini juga karena tidak ada pengisian formasi, tahun depan kalau ada pengisian formasi kita usulkan lagi memenuhi kekurangan,” pungkasnya.(Sari/gopos)