GOPOS.ID, SUWAWA – Pada bulan ramadan kemarin, cerita Bupati Bone Bolango Hamim Pou dan Abdul Muzil Usuli dimulai.
Sepasang sepatu lusuh, menarik perhatian Bupati Hamim. Sepatu tersebut yang kebetulan saat itu diletakkan berdekatan dengan sepatunya Bupati Hamim. Saat selesai melaksanakan salat, Bupati pun tertarik. Siapa gerangan pemilik sepatu ini? Bak kisah Cinderela, pencarian dimulai. Menelusuri siapa pemiliki sepatu hitam itu.
Hari ini Senin, (6/6/2022), seperti kejadian sebulan silam Bupati Hamim dan Muzil bersua. Bupati sudah menyiapkan kejutan untuk Muzil. Tapi siapa sebenarnya Muzil? Ada apa dengan sepatunya?
Kepada gopos.id Muzil bercerita. Siswa yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Suwawa kelas VII ketika itu Ia hendak menunaikan salat dzuhur di Masjid Agung Baitul Haq Islamic Center Bone Bolango.
Hari itu mungkin bisa menjadi hari keberuntungan Muzil, usai melaksanakan salat dzuhur, sepatu Muzil dilirik Bupati. Sepatu hitam lusuh yang tergelatak di pelataran masjid. Hati Bupati Hamim tergerak. Niatnya ingin mengganti sepatu itu dengan yang baru.
Sebulan berlalu, niat Bupati Hamim tertunaikan. Bertepatan di waktu yang sama usai salat dzuhur, Bupati Bone Bolango dua periode itu menyerahkan sarung, tas sekolah, alat tulis, seragam dan sepatu baru untuk siswa berumur 14 tahun tersebut.
Bupati pun tanpa batas langsung mengenakan seragam dan sepatu baru untuk Muzil. Raut wajah bahagia tidak bisa disembunyikan oleh Muzil saat mengenakan barang pemberian dari Bupati penyayang anak yatim itu.
“Muzil ini walaupun dengan sepatu yang lusuh tetap memiliki semangat yang tinggi untuk beribadah dan bersekolah. Semoga ini menjadi pemicu semangat untuk anak-anak kita yang lain di Bone Bolango,”ungkap Hamim.
Hamim pun berpesan agar anak-anak lain yang memiliki nasib seperti Muzil untuk dapat diberi perhatian oleh pemerintah baik Kabupaten maupun Provinsi.
Muzil pun mengucapkan terima kasih kepada Bupati Hamim yang telah memberinya peralatan sekolah serta sepatu baru untuknya. Ia pun bertekad untuk mengenakan barang pemberian Bupati untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang guru. (Indra/Gopos)