GOPOS.ID, GORONTALO – Prabowo Subianto menjadi tokoh yang banyak dibicarakan sebagai kandidat Presiden Republik Indonesia 2024. Pria yang menjabat Menteri Pertahanan itu masih memiliki elektabilitas yang tinggi.
Meski begitu, Prabowo mempersilakan anak-anak muda yang punya kapasitas untuk tampil. Sikap itu disampaikan Prabowo Subianto usai melakukan pertemuan bersama Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh, Rabu (1/6/2022).
“Enggak harus Prabowo, siapa saja. Kami ingin anak muda harus berani menawarkan diri untuk mengabdi kepada negara dan bangsa,” ujar Prabowo.
Sikap Prabowo tersebut direspon Ketua DPD Partai Gerindra Gorontalo, Elnino M. Husain Mohi. Menurut Elnino, dari dulu sikap Prabowo seperti itu. Tidak ambisius. Hanya orang-orang yang memusuhinya membuat opini seakan-akan Prabowo ambisius.
“Menurut saya, wajar bila setiap orang punya ambisi, tapi berlebihan kalau ambisius. Justru menurut saya, orang yang tidak ingin Pak Prabowo jadi capres itulah yang ngebet jadi presiden tapi takut kalah,” ujar Elnino.
Elnino menegaskan, Prabowo Subianto merupakan prajurit sejati. “Beliau tidak suka perang, tetapi kalau sudah di medan perang, beliau all out mempertaruhkan apa pun untuk menang,” tegas Anggota DPR Fraksi Gerindra ini.
Lebih lanjut Elnino membuat perumpamaan Prabowo seperti petinju George Foreman. Foreman adalah petinju terbaik di masa mudanya, tetapi kalah oleh Muhammad Ali sang maestro. Apa yang terjadi kemudian? Foreman menjadi juara dunia setelah mengalahkan petinju-petinju yang jauh sangat muda, hampir seumur anaknya sendiri.
“Saat George Foreman juara di umurnya yang hampir mustahil, Muhammad Ali sudah puluhan tahun tidak bertinju lagi. Apakah itu berarti Foreman ambisius jadi juara? Tidak kan… Dia adalah orang yang sudah berpengalaman dan memahami keadaan/konteks kawan dan lawan,” tutur Elnino Mohi.
Menurut Elnino, ketika banyak orang melulu membahas siapa capres kuat dan siapa yang lemah, lain halnya dengan Prabowo. Kalbu Prabowo hanya fokus pada keinginan memberikan yang terbaik untuk negara, nusa dan bangsa. Oleh karena itu, Gerindra sudah sepakat mem-Presiden-kan Prabowo.
“Kami akan berjuang bersama mayoritas rakyat untuk itu. Insyaallah kami menang, semua rakyat akan menang. Apakah pikiran ‘itu demi Prabowo’? Tidak. Kami mengusung Prabowo demi bangsa ini. Demi masa depan anak dan cucu kita. Pak Prabowo adalah orang yang paling bagus untuk itu,” urai Elnino Mohi.
“Pak Prabowo boleh dengan serius bilang, ‘Tidak harus saya.’ Jawaban kami, memang dari perspektif bapak begitu, tapi dari perspektif kami ‘Harus Bapak’. Justru ‘tidak harus saya’ itu menunjukkan betapa kita semua bangsa ini membutuhkan Pak Prabowo sebagai Presiden karena kebijaksanannya. Mengutamakan bangsa ketimbang diri sendiri dan kelompok,” sambung Elnino Mohi.
Bagi Elnino, kader Gerindra, dirinya hanya berambisi melihat anak-anaknya kelak mengenang ada Presiden RI yang mewujudkan semua angan kader Gerindra. Angan yang sering diucapkan Prabowo, yaitu tentang Indonesia mandiri di segala bidang, merealisasikan amanat pasal 33 UUD 45 dalam kehidupan ekonomi, Indonesia yang berwibawa dan punya bargaining yang seimbang dengan negara2 lain, dan lain sebagainya.
“Bagi saya, pencapaian angan itu hanya kalau pak Prabowo sendiri yang jadi Presiden. Pikirannya punya gambar Indonesia yang ingin dia capai setelah Jokowi, hatinya punya suasana kebathinan untuk merealisasikan gambar itu,” pungkas Elnino Mohi.(hasan/gopos)