GOPOS.ID, GORONTALO – Tiga hari pasca lebaran Idulfitri 1443 H. Harga daging sapi di wilayah Gorontalo masih cukup tinggi. Di sejumlah pasar tradisional di Kota Gorontalo, harga daging sapi berkisar Rp130-140 ribu per kilogram.
Harga daging sapi tersebut mengalami kenaikan dibandingkan sebelum lebaran Idulfitri 1443. Sebelumnya harga daging sapi berkisar Rp125-130 ribu per kilogram. Situasi serupa juga terjadi pada harga daging ayam potong (broiler). Menjelang lebaran hingga saat ini, harga daging ayam potong di pasar tradisional di Kota Gorontalo mencapai Rp45-50 ribu per ekor (ukuran kecil).
Masih tingginya permintaan masyarakat menjadi salah satu faktor yang memicu kenaikan harga daging sapi maupun daging ayam potong. Apalagi dalam waktu dekat, masyarakat Gorontalo akan melaksanakan lebaran ketupat yang digelar pada hari ke-7 pasca lebaran.
Selain itu ketersediaan dan pasokan daging sapi maupun daging ayam ke pedagang menipis. Hal itu mendorong terjadinya peningkatan harga jual di tingkat pedagang eceran.
“Untuk sekarang, setelah lebaran harga daging ayam itu naik. Nah, selain harganya naik. Kami juga pedagang sulit mendapatkan ayam, stoknya kurang, sementara permintaan banyak,” kata Alan salah satu Padang ayam di pasar sentral Kota Gorontalo, Kamis (5/5/2022).
Feri, salah seorang pedagang daging sapi, mengaku kenaikan harga daging sapi sudah mulai terjadi sebelum memasuki bulan suci ramadan. “Harga daging sapi untuk sekarang kisarannya 130 sampai 140 perkilo, meskipun harganya naik, tetap banyak konsumen, kerena mereka butuh,” kata Feri salah satu pedagang daging sapi di pasar sentral Kota Gorontalo.
Feri menambahkan, selain harga daging, tulang rusuk dan iga sapi juga ikutan naik. Sebelumnya harga iga sapi di jual Rp 40 ribu perkilogram kini naik hingga Rp 60-70 ribu per kilogram. (Sari/gopos).