GOPOS.ID, MARISA – Sebanyak 174 peserta dinyatakan lolos seleksi uji kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap I dan tahap II, yang dihelat pada 2021 lalu.
Formasi PPPK di Pohuwato tersisa 200 lowongan, dari total 1.007 formasi. Pengisian 200 formasi itu akan dilakukan lewat uji kompetensi tahap III, yang akan digelar tahun ini.
Kadis Pendidikan Pohuwato Ikbar AT Salam menjelaskan, bahwa sesuai perhitungan pusat, kuota guru PPPK seleksi pertama sebanyak 601 orang yang mendaftar. Pada seleksi kedua kurang lebih ada 406 orang. Namun, yang lulus dari akumulasi tahap pertama dan kedua hanya sekitar 174 orang.
“Untuk tahap pertama yang telah lulus ada 106 orang. Lalu tahap kedua ada 68 orang yang lulus, dan sesuai penyampaian pak menteri, resminya mereka sebagai PPPK di pemerintah daerah ini setelah melalui proses seleksi secara ketat dan lolos. SK mereka itu sudah terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun 2022,” jelas Ikbar saat ditemui, Kamis (27/01/2022).
Namun begitu kata Ikbar, masih ada peluang tahap ketiga untuk guru honorer lainnya. Mengingat kuota yang disediakan belum terpenuhi dari PPPK yang sudah ada.
“Masih ada seleksi tahap ketiga, sebab sisa honor kita kan masih ada sekitar 200 lebih. Ini masih honor SD dan SMP, belum masuk honor PAUD,” kata Ikbar.
“Dan ini semua dilakukan sebagai wujud komitmen kami terhadap tenaga pendidik. Khususnya para guru honorer yang sudah lama mengabdi. Mencurahkan tenaga dan pikirannya demi pembangunan pendidikan di Kabupaten Pohuwato,” tambahnya.
Ikbar pun berharap, pada seleksi tahap ketiga ini, untuk sisa kuota guru PPPK dapat diisi oleh seluruh guru honorer di daerah. Sebab ini tidak hanya menyangkut kualitas maupun ketersediaan guru. Namun diharapkan bermuara pada peningkatan kesejahteraan guru. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi guru terus didorong.
“Tentu saja saya berharap, sama dengan harapan pak bupati. Begitu juga DPRD, bahwa yang mana mereka ini bisa tercakup, jika perlu seluruhnya. Tapi kan ini kompetisi. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi guru ini terus kita dorong. Agar mereka lebih giat lagi belajar. Terakhir banyak berdoa juga, agar sisa kuota yang ada, tidak diisi orang dari luar daerah,” tutup Ikbar. (Yusuf/Gopos)