GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Narkotika Nasional Provinsi Gorontalo merancang pembelajaran terkait narkoba untuk menjadi satu kurikulum yang akan diterapkan di perguruan tinggi.
Rancangan tersebut diketahui saat BNNP Gorontalo mengadakan pertemuan bersama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XVI bersama seluruh pimpinan perguruan tinggi se-Provinsi Gorontalo, di Kantor BNNP Gorontalo, Selasa (25/1/2022).
Koordinator Kemahasiswaan dan Akademik LLDIKTI Wilayah XVI, Haryanto Huntuo mengungkapkan pihaknya sangat mengapresiasi apa yang menjadi inisiasi BNNP Gorontalo terkait pencegahan narkoba. Pasalnya kurikulum khusus untuk perguruan tinggi ini akan disupport pihak melihat negara saat ini darurat Narkoba.
“Salah satu cara membentenginya mulai dari perguruan tinggi, agar pencegahan narkoba bisa menjadi bahan mata kuliah di perguruan tinggi,” ucapnya.
Lanjutnya, program yang dijalankan oleh BNNP Gorontalo ini merupakan satu-satunya dan pertama di Indonesia dan merupakan inisiasi BNNP Gorontalo.
“Kami akan mensupport ini dan kemudian ini akan menjadi percontohan skala nasional bagi seluruh wilayah LLDIKTI di seluruh Indonesia agar perguruan tinggi bebas dari narkoba,” ujarnya.
Dirinya menyampaikan, pihaknya akan segera mengimplementasikan program ini pada semester ganjil tahun 2022 ini, dan akan segera melakukan Memorandum of Understanding (MOU) bersama BNNP Gorontalo.
“Ini kita akan mulai agar bisa menjadi program terdepan dalam pencegahan narkoba tentunya,” tandasnya.
Baca Juga: Kipas Angin Korslet, Toko Pakaian Depan Kampus UNG Alami Kebakaran
Ditempat yang sama Kepala BNNP Gorontalo, Brigjenpol Sukandar mengatakan, inti dari program ini ialah mensosialisasikan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) kepada seluruh pimpinan perguruan tinggi di Gorontalo. Agar sejak dini kita mewarning dan mempersiapkan diri tentang bahayanya narkoba.
“Jadi kita akan mengimplementasikan ini melalui kurikulum perkuliahan, agar mahasiswa tahu dan bisa menjadi agen BNN dan mensosialisasikan ini pada masyarakat,” urainya
Menurutnya, kenapa bisa muncul pemikiran seperti ini sebab, pihaknya tengah mempersiapkan diri agar masyarakat tidak terpengaruh penyalahgunaan narkoba dan untuk pencegahan dini.
“Karena mahasiswa itu memiliki pengaruh besar dan sebagai penjaga nilai luhur daerah,” katanya.
“Dan ini juga agar terciptanya P4GN,” tutupnya. (Putra/Gopos)