GOPOS.ID, GORONTALO – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo memperjuangkan pembangunan tower jaringan telekomunikasi di daerah terpencil di Provinsi Gorontalo.
Perjuangan ini dilakukan Komisi II dengan mendatangi PT. Tower Bersama Infrastruktur Tbk. (TBIG) di Jakarta. Komisi II menyampaikan beberapa aspirasi kepada pihak PT TBIG.
Ketua Komisi II, Espien Tulie mengatakan, kedatangannya di PT TBIG disebabkan banyaknya aspirasi masukan dari masyarakat, kepada komisi II, pada saat dilaksanakannya reses anggota DPRD Provinsi Gorontalo. Terutama, desa-desa yang masuk dalam Blank Spot. Yaitu, suatu wilayah tertentu tidak tersentuh atau tidak terlingkupi oleh sinyal komunikasi.
“Olehnya, hal ini yang mendorong komisi II, untuk datang ke perusahaan penyedia Tower Telkomsell di Jakarta”, ungkap Espin Tulie, saat diwawancarai, Jumat (03/12/2021).
Lebih lanjut, Espin Tulie menjelaskan, dari hasil paparan yang diperoleh dari pihak PT. Tower Bersama Infrastruktur Tbk. (TBIG) sendiri, bahwa, layanan telekomunikasi melalui program smart city ini, harus didorong, agar apa yang menjadi tujuan Digital Nasional dan smart Governance, bisa terealisasi sampai ke desa yang ada di seluruh wilayah indonesia, termasuk Provinsi Gorontalo.
Tidak hanya itu, Pemerintah Pusat melalui Kementrian Informasi dan Telekomunikasi, juga telah memprogramkan 12.000 Tower, yakni setiap tahun ada 3000 tower yang disebar ke wilayah Indonesia, kata Espin.
“Tentunya, hal ini menjadi angin segar bagi daerah atau desa yang belum memiliki tower telekomunikasi, PT. Tower Bersama ( TBIG ) membuka kerja sama dgn pemerintah provinsi atau kabupaten/kota”, ujar Politisi PDIP ini.
Untuk itu, kata Espin Tulie, ada instrumen yang harus disiapkan oleh pemerintah daerah jika ingin bermohon untuk mendapatkan tower telekomunikasi.
Diantaranya, yakni pertama adalah lokasi lahan dengan luas 7 x 7 M menjadi titik nominal yg akan dibangun Tower. Kedua, jumlah penduduk. Ketiga, radius berapa kepala keluarga yang tinggal diwilayah tersebut, keempat bisnis.
“Dan kelima, harus dipastikan jaringan kelistrikan dan survei yang harus dipenuhi yang selanjutnya PT. Tower Bersama yang akan menawarkan Ke operator Telekomunikasi sebagai Mitra perusahaan”, sebut Espin.
Terakhir, Espin menegaskan, dengan adanya hal ini, tentunya terbuka peluang untuk desa-desa yang belum memiliki jaringan telekomunikasi. “Yang tentunya menjadi Leading sektornya pemerintah daerah, tandasnya. (muhajir/gopos)