GOPOS.ID, GORONTALO – Progres serapan anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo pada bulan November 2021 melampaui target nasional. Hal itu terungkap pada rapat Rapat Koordinasi Dan Evaluasi (Rakorev) Penyerapan Anggaran APBN Dan APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota, yang dipimpin oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Selasa (7/12/2021) di Aula Rujab Gubernur dan diikuti oleh satuan kerja kabupaten/kota secara virtual.
Berdasarkan potret realisasi pada E-Monep Biro Pengendalian Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Gorontalo, tercatat target fisik sebesar 91.19 persen, realisasinya mencapai 92.65 persen. Sedangkan untuk target keuangan sebesar 89.50 persen, dan realisasinya baru 82.77 persen.
Untuk kabupaten/kota realisasi fisik tertinggi diraih oleh Kabupaten Gorontalo Utara sebesar 83.89 persen. Sedangkan realisasi keuangan tertinggi diraih Kabupaten Pohuwato sebesar 73.46 persen.
“Jika dilihat dari hasil pemaparan ibu Karo tadi memang masih ada yang merah realisasi anggarannya. Tapi alhamdulillah rata-rata realisasi fisik dan keuangan provinsi, kabupaten/kota se Gorontalo serapan anggaran sudah di atas rata-rata nasional. Saya ucapkan terimakasih kepada bupati/walikota yang telah bekerjasama dengan kita bahu-membahu membangun Gorontalo ini,” ucap Rusli
Jelang akhir tahun ini gubernur kembali mengingatkan kepada semua satker untuk sisa anggaran agar segera direalisasikan. Ia menambahkan, saat rapat beberapa waktu lalu dengan Presiden di istana negara terungkap bahwa, masih ada Rp247 triliyun anggaran yang tersimpan di seluruh bank daerah se Indonesia. Ini menjadi warning tersendiri untuk seluruh gubernur. Presiden memerintahkan bagaimana caranya agar anggaran ini bisa terealisasi di akhir tahun ini.
“Ini beliau mengungkapkan apakah sanggup pemerintah daerah menghabiskan anggaran yang masih banyak ini dalam waktu sebulan terakhir. Beliau menyampaikan kepada kami para gubernur untuk mencarikan solusi setiap kebupaten/kota untuk membuat program – program kemasyarakatan. Jadi bukan begini (mohon maaf) saya rasa di Gorontalo tidak add yang demikian, contohnya karena diliat masih ada anggaran perjalanan dinas bikin acara makan-makan agar terserap anggarannya, bukan seperti itu. Pak Jokowi lebih menitiberatkan kepada penanggulangan covid-19 yang entah kapan berakhir ini,” jelasnya.
Baca juga: Masyarakat Perantauan Bicara Soal Pembangunan Gorontalo dari Tahun ke Tahun
Rusli juga menegaskan untuk memaksimalkan laporan pertanggungjawaban keuangan di penghujung tahun anggaran. Ia menyebut realisasi anggaran dan realisasi fisik yang tinggi belum cukup jika tidak diimbangi dengan laporan keuangan yang baik dan benar.
“Hasil rapim ini harus segera ditindaklanjuti dengan memacu pekerjaan yang masih tersisa di lapangan. Realisasikan anggaran, lengkapi semua laporan pertanggungjawaban, dan juga kalau bisa sudah memulai pekerjaan tahun 2022. Hal ini saya lupa katakan tadi, ini juga yang diingatkan pak Jokowi. Apabila APBD baik kabupaten/kota sudah cair, sudah diparipurnakan dan sudah menjadi PERDA beliau pesan segera melaksanakan proyek, agar tidak terlambat seperti ini,” paparnya.
Dari 34 OPD Provinsi Gorontalo, 14 OPD di antaranya telah melampaui target fisik dan keuangan. Realisasi tertinggi dicapai oleh Dinas Pangan dengan realiasi fisik sebesar 98,55 persen dari target 96,66 persen dan realisasi keuangan mencapai 98,17 persen dari target 96,4 persen. (adm-01/gopos)