GOPOS.ID, GORONTALO – Kesadaran warga di Kota Gorontalo untuk mengikuti vaksinasi semakin meningkat. Hal itu didasari pada capaian vaksinasi untuk dosis pertama di Kota Gorontalo. Sampai dengan pekan pertama Desember 2021, capaian vaksinasi dosis satu di Kota Gorontalo sudah mencapai 72,27 persen.
Capaian tersebut telah melampaui target minimal 70 persen untuk vaksinasi dosis pertama. Meski begitu, Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo terus memacu pelaksanaan vaksinasi. Harapannya pada akhir Desember 2021, capaian vaksinasi di Kota Gorontalo bisa berada pada kisaran 80 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Muhammad Kasim, menjelaskan pada pekan pertama Desember 2021 capaian vaksinasi di Kota Gorontalo sudah mencapai 191.180 dosis. Capaian tersebut merupakan akumulasi dari vaksin dosis pertama, dosis kedua, serta dosis ketiga.
“Sampai dengan 6 Desember 2021, vaksin covid-19 dosis pertama sudah diberikan kepada 115.355 warga atau 72,27 persen dari total sasaran 159.606,” ujar Muhammad Kasim, Rabu (8/12/2021).
Sementara untuk dosis dua jumlah dosis yang diberikan sebanyak 75.000 atau 46,99 persen. Sedangkan untuk dosis tiga sedikitnya 825 dosis atau 38 persen. “Capaian ini terus kita genjot dengan harapan pada akhir Desember nanti bisa di kisaran 80 persen,” ungkap Muhammad Kasim.
Muhammad Kasim berharap, masyarakat yang belum divaksin agar dapat mengikuti vaksinasi Covid-19. Apalagi layanan vaksinasi yang disediakan oleh Pemerintah Kota Gorontalo, serta gerai-gerai vaksinasi oleh TNI-Polri, sangat mudah dijangkau.
“Bagi yang sudah divaksin dosis satu diharapkan segera melanjutkan dosis kedua sesuai jadwal yang ditentukan,” imbau Muhammad Kasim.
Sementara itu pantauan di beberapa lokasi vaksinasi, antusias warga untuk mengikuti vaksinasi makin meningkat. Antusiasme itu terutama datang dari para pelajar dan pemuda. Mereka mengikuti vaksinasi dalam rangka memenuhi syarat pembelajaran tatap muka.
“Ini dosis yang kedua. Alhamdulillah tidak ada rasa apa-apa. Semuanya baik-baik saja,” ujar H. Rasid salah seorang remaja.
Siswa kelas 10 (Kelas II SMA) itu mengaku pada awalnya sempat takut mengikuti vaksinasi. Apalagi banyak beredar informasi dan video dengan konten hoaks terkait vaksinasi. Beruntung setelah beberapa kali mendapat bimbingan, ia pun akhirnya memutuskan ikut vaksinasi.
“Setelah lihat teman-teman yang sudah divaksin, dan orang tua juga sudah divaksin, maka saya pun ikut divaksin,” tandasnya.(hasan/gopos)