GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo Kota dan jajaran terus gencar melakukan vaksinasi Covid-19 di wilayah Kota Gorontalo. Selain dipusatkan di Lapangan Taruna Remaja, vaksinasi massal turut dilaksanakan di setiap Polsek.
Vaksinasi Covid-19 secara massal dilakukan untuk mendorong peningkatan capaian vaksinasi. Harapannya melalui vaksinasi akan terbentuk kekebalan komunal, sehingga penyebaran virus corona dan pandemi Covid-19 dapat dikendalikan.
“Jangan takut dan ragu untuk divaksinasi karena vaksin ini berguna untuk meningkatkan imunitas tubuh, kami minta masyarakat tidak perlu ragu atau waswas divaksinasi karena kami pastikan vaksin Covid- 19 aman,” ujar Suka Irawanto.
Mantan Kapolres Bone Bolango itu menjelaskan, kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi harus ditingkatkan dengan edukasi. Masyarakat diharapkan tidak terpengaruh terkait maraknya berita atau informasi bohong atau hoaks tentang risiko seseorang divaksinasi, atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya kabar kabar bohong soal vaksinasi, kami siap memberikan edukasi pada masyarakat terkait pentingnya melakukan vaksinasi,” ujar mantan Kapolres Bone Bolango
Alumnus Akpol tahun 2000 itu, mengimbau warga yang sudah divaksin Covid-19, tetap menerapkan protokol kesehatan. Yakni memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan menggunakan sabun, dan mengurangi mobilitas.
“Walaupun sudah divaksin, jangan lengah dalam penerapan prokes Covid-19,” pungkasnya.
Terpisah, Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, memastikan pelaksanaan vaksinasi massal di Kota Gorontalo selama ini belum ditemukan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Setiap masyarakat yang divaksin selalui dilakukan observasi selama 30 menit setelah dilakukan penyuntikan.
“Sejak adanya program vaksinasi Covid-19 belum ada kejadian ikutan pasca imunisasi. Jadi kalau ada yang menyebarluaskan kabar ada yang mengalami sesuatu pasca divaksin jangan mudah dipercaya,” imbau Marten Taha.
Menurut Marten Taha, dalam pelaksanaan vaksinasi ada memang beberapa yang mengalami ketakutan berlebihan. Selain itu ada yang datang ke tempat vaksinasi belum sempat sarapan.
“Vaksin yang diberikan ini aman. Sudah melewati uji klinis. Termasuk pemeriksaan oleh BPOM, serta Majelis Ulama Indonesia. Sangat terjamin keamanan dan kesehatannya,” tegas Marten Taha. (Sari/hasan/gopos)