GOPOS.ID, GORONTALO – Lulus pada jurusan Hubungan Internasional (HI), Universitas Indonesia (UI) lewat jalur undangan atau dikenal dengan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Wahid Wartabone yang awalnya dilema karena tidak bisa melanjutkan mimpinya untuk kuliah di UI tersebut, akhirnya harapannya terbuka.
Memiliki kehidupan yang pas-pasan, dengan profesi ayah sehari-hari sebagai penarik bentor dan ibunya seorang ibu rumah tangga (IRT). Kesempatan untuk duduk di kampus UI adalah harapan yang luar biasa. Bahkan kedua orang tuanya yang mendengar Wahid lulus sangat bahagia. Namun kondisi finansia menjadi kendala.
Orang tuanya, terutama sang ibu, pasrah karena tidak memiliki biaya. Ibunya bahkan sempat berpesan kepada Wahid agar lebih baik tidak usah kuliah jika harus bayar dengan biaya yang tinggi. Sebab, pendidikan di perguruan tinggi, apalagi yang bergengsi di ibukota, biayanya tidaklah sedikit.
Namun berkat usahanya serta beberapa teman disekeliling Wahid,
Baca juga :Â UKM Literasi UNG, Perkuat Budaya Literasi Mahasiwa
Ririn Afitri Tatu, founder Komunitas Gorontalo Baik, alumni Psikologi UI 2009 sejak Sabtu (23/3/2019) menggalang dana untuk Wahid Wartabone. Memanfaatkan media sosial, serta kerabat dekat disekelilingnya, sedikit demi sedikit uang donasi Wahid mulai terkumpul.
“Saat ini saya sedang mengharu biru atas perjuangan, kebaikan dan kepedulian teman-teman semua pada Wahid. Siswa SMA 2 Gorontalo yang lulus seleksi masuk Universitas Indonesia jurusan Hubungan Internasional,” ucap Ririn.
Â
Menurut Ririn bahwa informasi soal perjuangan Wahid untuk melakukan pendaftaran kembali ke UI diketahui dari melalui sahabat Wahid yaitu Julianur Husain yang berdomisili di Gorontalo. Dan Naim Ladiku ketua Himpunan Mahasiswa Gorontalo di Universitas Indonesia.
“Saya diminta untuk menyebarkan penggalangan bantuan untuk Wahid,” singkatnya.
Hanya dalam satu hari, bantuan untuk Wahid tersebar melalui Facebook, Twitter dan Line. Tercatat ada 115 postingan FB saya dishare, 5.469 retweet di twitter @shiningstarks, dan 2.582 likes serta 652 shares di line Naim Lld, yang menyebarluaskan berita bantuan untuk Wahid.
Baca juga ;Â Gorontalo 100 Persen UNBK
Angka yang sangat fantastis dalam satu hari tersebut. Angka ini diiringi dengan jumlah bantuan yang masuk melalui rekening Ririn dan Naim sebesar Rp. 21.181.923.
Selain itu, Wahid juga mendapatkan bantuan dari pihak Universitas Indonesia berupa tempat tinggal gratis di asrama UI selama pendaftaran, tiket pesawat PP dari guru-guru sekolah Wahid dan donatur yang baik hati. Serta tawaran untuk menemani Wahid mendaftar dan jalan-jalan keliling UI dan Margonda dari teman-teman HI Universitas Indonesia.
“Sebuah pergerakan yang luar biasa dalam dunia pendidikan. Tua, muda, kaya, miskin, biasa saja, bahu-membahu memberikan bantuan untuk Wahid. Dari Gorontalo, Jakarta, Jogja, Garut, Pontianak, Palembang, Kendari turut menyumbangkan bantuannya,” jelasnya.
“Yang menbuat saya merinding dan mengharu biru, sejumlah mahasiswa yang chating lewat whatsapp mengaku hidupnya juga pas-pasan dan sedang berjuang menempuh kuliah. Turut membantu Wahid dengan menyumbang sejumlah uang Rp 5ribu, Rp 10ribu, Rp 14ribu, Rp 37ribu, Rp 50ribu. Angka yg tidak seberapa, tapi berkah luar biasa.
Baca juga :Â Ketambahan 4.137 Komputer dan 157 Unit Server
Ririn berharap melalui pergerakan teman-teman pada hari ini, serta perjuangan Wahid untuk gigih melanjutkan pendidikan.
“Saya percaya sebenarnya Indonesia sedang mengarah pada masa depan yang lebih baik. Hanya saja kita terbiasa menghujat Indonesia dengan melupakan sisi-sisi kebaikan dalam dunia pendidikan seperti ini,” tandasnya. (andi/gopos)