GOPOS.ID, MARISA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato diminta menyeriusi program 1 desa 1 hafidz. Program tersebut merupakan penjabaran visi misi Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato.
Anggota DPRD Pohuwato, Otan Mamu, mengemukakan implementasi program 1 desa 1 hafidz harus benar-benar diseriusi. Sebab dengan program tesebut di setiap kecamatan akan dibangun pondok tahfidz.
“Program ini telah dilakukan peletakan batu pertama untuk awal program di Desa Sipayo,” ujar Otan Mamu pada rapat Pansus DPRD bersama pimpinan OPD Pohuwato, Kamis (29/7/2021).
Menurut Otan Mamu, bantuan dana untuk pondok tahfidz sudah dialokasikan pada setiap kecamatan. Selanjutnya untuk proposal-proposal pembangunan akan diterukan ke Pemkab Pohuwato, dan bantuan disesuaikan kemampuan daerah.
“Asumsi program ini tolok ukurnya adalah setelah berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati 2025, sudah terwujud 1 hafidz 1 desa,” ungkap Otan Mamu.
Lebih lanjut Otan Mamu menekankan beberapa aspek penting dalam program 1 desa 1 hafidz. Di antaranya mengenai sarana serta Sumber Daya Manusia (SDM) pembimbing hafalan Alquran. Guru atau pembimbing hafidz sudah harus direkrut dan ditempatkan di setiap kecamatan untuk mendukung program tersebut.
Selain itu data ril putra-putri yang sudah menjalankan program hafalan Alquran. Data tersebut menjadi tolok ukur kualitas hafidz di Kabupaten Pohuwato. Demikian pula data Yayasan atau biaya pemerintah.
“Kita juga harus melihat dan memperhatikan sanad yang diambil anak-anak dalam menghafal Alquran. Ini poin yang sangat penting, karena pembimbing Alquran bukan sekadar mengajarkan atau menggugurkan kewajibannya saja. Kami menginginkan para penghafal Alquran yang berkualitas,” tegas Otan.
Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengemukakan, sudah menjadi tugas bersama agar para putra-putri penghafal Alquran dapat dikirim ke tempat belajarnya bersanad. Sehingga kiranya akan lahir para penghafal Alquran yang berkualitas nantinya
“Diharapkan pemerintah daerah lebih menyeriusi, konsepnya harus lebih matang lagi. Untuk pembimbing Alquran harus benar-benar kita konsultasikan kepada ahlinya,” tutup Otan Mamu.(Mahmud/gopos)