GOPOS.ID, GORONTALO – Jika ada kemauan dengan didukung semangat dan keyakinan disitu pasti ada jalan, kalimat itulah yang berhasil dibuktikan oleh Moh. Sigit Ibrahim, S.H, salah seorang wisudawan difabel. Pria penyandang disabilitas itu berhasil dikukuhkan sebagai wisudawan bergelar Sarjana Hukum lulusan Fakultas Hukum UNG.
Tidak hanya berhasil meraih gelar sarjana, Sigit juga menjadi salah satu wisudawan terbaik peraih predikat cumlaude yang ikut dalam wisuda secara offline. Keberhasilannya meraih predikat cumlaude karena ia menyelesaikan pendidikan selama 3,5 tahun, dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,74.
Sigit mengaku sangat bahagia telah berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana dengan beragam pencapaian membanggakan. Meskipun memiliki keterbatasan fisik tidak menjadi halangan baginya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengikuti perkuliahan di kampus.
“Ini merupakan pencapaian membanggakan bagi saya dan orang tua,” ujar Sigit.
Baca juga: 642 Mahasiswa UNG Diwisuda Secara Online
Setelah resmi dikukuhkan sebagai sarjana, Sigit memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang magister. “Selanjutnya saya ini kuliah S2 ilmu hukum, karena saya memiliki keinginan untuk menjadi seorang advokat,” ujarnya.
Sigit berpesan kepada taman-teman difabel untuk tetap semangat dalam menempuh pendidikan. Meskipun memiliki keterbatasan, kaum difabel tetap memiliki hak dan kesempatan yang sama dengan orang normal khususnya dalam memperoleh pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Sementara itu Rektor UNG Dr. Eduart Wolok, S.T, M.T, mengapresiasi kegigihan Sigit yang berhasil menyelesaikan pendidikan. Meskipun memiliki keterbatasan fisik, tidak boleh menyurutkan semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
“Selamat untuk Sigit, hari ini ia telah memperoleh hasil dari kerja kerasnya. Ini membuktikan pendidikan tidak tebang pilih tapi dapat dinikmati oleh siapa saja,” kata Eduart. (muhajir/gopos)