GOPOS.ID, MARISA – Pembelajaran tatap muka di Kabupaten Pohuwato direncakan akan dimulai pada 19 Juli 2021. Mengawali pelaksanaan pembelajaran tatap muka, akan dilakukan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dijadwalkan pada 12-16 Juli 20210.
Pada pelaksanaan MPLS maupun pembelajaran tatap muka, para guru dan kepala sekolah diharapkan untuk selalu memerhatikan kedisiplinan protokol kesehatan (prokes). Yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta senantiasa mencuci tangan menggunakan sabun.
Kedisiplinan terhadap prokes menjadi penekanan penting Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga pada pelaksanaan rapat virtual kesiapan pembelajaran tatap muka di Pohuwato, Jumat (9/7/2021). Rapat virtual melibatkan kepala sekolah TK, SD, SMP, serta pemerhati pendidikan. Pada rapat virtual, Bupati Pohuwato didampingi Plt Kadis Pendidikan Pohuwato, Lusiana Bouty, Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Pohuwato, Ramon Abdjul, Direktur RSUD Bumi Panua, dr. Yenni Ahmad, serta perwakilan Dinas Kesehatan Pohuwato.
“Saat ini kita masih diperhadapkan dengan situasi dan kondisi covid-19, sehingga untuk proses pembelajaran tatap muka diharapkan bisa menjadi perhatian bersama. Terutama bagaimana penerapan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Saipul.
Mantan Wakil Ketua DPRD Pohuwato itu mengatakan, Pemkab Pohuwato sangat mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan prokes ketat di Pohuwato. Dukungan itu ditandai dikeluarkannya surat edaran untuk pembelajaran tatap muka (PTM) tahun pelajaran 2021/2022.
“Untuk itu diharapkan kewaspadaan kita semua, baik orang tua, para guru, maupun tenaga pendidik,” kata Saipul.
Plt. Kadis Pendidikan Pohuwato, Lusiana Bouty, menjelaskan rapat virtual melibatkan para kepala sekolah bertujuan melihat sejauh mana persiapan satuan pendidikan dalam menghadapi pembelajaran tatap muka sesuai dengan SKB empat menteri.
“Sekolah harus benar-benar siap. Mulai dari pengisian daftar periksa, kesiapan sarana prasarana dan penerapan protokol kesehatan. Kemudian persetujuan orang tua, dan komite serta yang lebih utama penyuntikan vaksin terhadap seluruh pendidik dan tenaga kependidikan,” ujarnya.(Mahmud/gopos)