GOPOS.ID, GORONTALO – Aksi dua terduga pelaku pembacokan terhadap Pemimpin Redaksi (Pemred) media online Butota, Jeffry Rumampuk, terus menuai kecaman berbagai pihak. Tak terkecuali dari istri korban, Andriyani Karnain.
Saat menjumpai kedua terduga pelaku sesaat pasca dibekuk Polisi, Andriyani pun menumpahkan kekesalannya. Dalam omelannya terhadap kedua terduga pelaku, Andriyani menyebut dirinya mengalami keguguran imbas dari aksi AI dan IM, yang menjadi terduga pelaku pembacokan terhadap Jeffry Rumampuk.
“Saya ini lagi hamil dan sudah keguguran, waktu itu saya dengan suami mau ke dokter kandungan,” ucapnya memarahi kedua terduga pelaku.
Lebih lanjut Andriyani juga mengatakan dirinya mengaku tahu bahwa pelaku diperintahkan seseorang. Menurutnya hal itu merugikan diri pelaku karena sudah di iming-imingi sejumlah uang untuk melakukan pembacokan yang akhirnya berakhir di kantor polisi terlebih kedua terduga pelaku tersebut terpantau masih dibawah umur.
“Kalian kan yang rugi, sudah dimanfaatkan oleh orang lain,” ucapnya.
Sebelumnya Tim khusus yang dibentuk oleh Polres Gorontalo Kota dan dibackup Polda Gorontalo yang terdiri dari Tim Rajawali, Tim Resmob Polda dan Intelmob Satbrimobda Gorontalo berhasil menangkap dua terduga pelaku pembacokan, AI, dan IM. Tim dipimpin Kasat Reskrim Polres Gorontalo Kota AKP Laode Arwansyah, S.I.K. Pantauan gopos.id, terlihat kedua terduga pelaku digiring petugas menuju ruangan pemeriksaan di Mapolres Gorontalo Kota untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut.
Terduga pelaku tersebut yakni AL ( 19 ) dan IM (21), keduanya ditangkap di Desa Bandungan, Kecamatan Bulango, Kabupaten Bone Bolango, Minggu dini hari (27/6/2021)
Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Suka Irawanto SIK., M.Si mengatakan melalui sambungan telpon setelah kejadian penganiyaan tersebut Tim khusus yang sudah dibentuk menggali informasi dan berhasil mengantongi lokasi pelaku.
“Dari informasi tersebut kemudian dilakukan penyelidikan dengan menuju ke lokasi dimaksud dan langsung mengamankan dua terduga pelaku beserta barang buktinya,” ungkapnya.
“Pada saat dilakukan interogasi terhadap pelaku mengakui bahwa saat melakukan pembacokan dipengaruhi oleh minuman keras yakni sebelum melakukan pembacokan pelaku terlebih dahulu mengkonsumsi miras bersama dengan IM dan beberapa orang pedagang pasar,” tambah AKBP Suka Irawanto.
Lebih lanjut Suka menjelaskan terkait motif pelaku pihaknya masih melakukan pendalaman.
“Kenapa terduga pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban (wartawan) masih kami dalami,” pungkasnya (Ari/Sari/gopos)