GOPOS.ID, KABILA BONE – Kreativitas pemandu wisata pangkalan 4 objek wisata Hiu Paus di Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Bone Bolango, patut diacungi jempol. Memanfaatkan kayu bekas dan sampah plastik, para pemandu yang berjumlah lima orang tersebut, menghadirkan cinderamata berbentuk hiu paus.
Karya yang dilakoni kelima pemandu wisata itu pun memberi multi manfaat. Selain kawasan wisata Hiu Paus Botu Barani tetap terjaga kebersihannya, kreativitas mereka juga mendatangkan manfaat ekonomi.
Adapun cinderamata hiu paus yang dibuat dalam bentuk beberapa rupa. Mulai miniatur hiu paus hingga gantungan kunci.
Oliss Latif, pemandu wisata sekaligus pawang hiu paus di Objek Wisata Hiu Pau Botubarani mengatakan, mereka menginginkan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke Objek Wisata Hiu Paus Botubarani. Oleh karena itu lahirlah ide kreatif untuk membuat miniatur hiu paus.
“Untuk membuat miniature hiu paus ini kami mengeluarkan biaya pribadi sebesar Rp700 ribu,” ungkap Oliss yang diwawancarai gopos.id, Kamis (10/6/2021).
Pembuatan satu miniatur hiu paus yang memiliki panjang lebih kurang 2 meter membutuhkan waktu selama 1 bulan. Sementara untuk ukuran kecil dan gantungan kunci, dalam sehari bisa dibuat 4-5 buah.
“Kendalanya kita di sini adalah keterbatasan alat untuk membuat miniatur ini. Mudah-mudahan ini bisa direspon oleh pemerintah mapun pihak-pihak terkait,” ujar Oliss.
Untuk membuat miniatur hiu paus, Oliss dan rekan-rekannya melakukan secara ototidak. Memang ada pelatihan khusus yang disediakan bagi masyarakat. Tetapi pemblajaran yang disediakan berupa pembuatan gelang.
“Jadi kami belajar sendiri, lalu buat miniaturnya,” ungkap Oliss.
Baca juga: Muslim Youth Journey, Kisah Dua Pemuda asal Gorontalo ke Mekkah dengan Bersepeda
Oliss Latif mengungkapkan untuk membuat miniatur hiu paus ini dirinya bersama para pemandu wisata lain tidak pernah mengikuti pelatihan khusus apapun.
“Karena pelatihan khusus disini hanya untuk kerajinan tangan dalam bentuk gelang,” ungkap Oliss.
Oliss Latif mengatakan miniatur hiu paus akan dijual kepada para wisatawan yang datang ke Objek Wisata Hiu Paus Botubarani.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Bone Bolango, Lukman A. Daud, mengapresiasi hasil karya para pemandu wisata di Objek Wisata Hiu Paus Botubarani.
“Karya ini bagus dan beberapa diantaranya dalam bentuk kecil seperti gantungan kunci keren kelihatannya,” ucap Lukman.
Lukman A. Daud mengatakan Pemkab Bone Bolango telah melakukan pembinaan langsung maupun tidak langsung terhadap semua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) se Kabupaten Bone Bolango.
“Saat ini ada 19 Pokdarwis yang senantiasa menjadi perhatian kami dalam menggerakkan sadar wisata di masing-masing desanya,” kata Lukman.
Lukman A. Daud menuturkan Botubarani adalah salah satu desa yang didorong untuk menjadi salah satu desa wisata dan nantinya akan ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Bone Bolango dan untuk kajiannya sementara dibahas untuk diimplementasikan
“Sebab Botubarani memiliki beberapa spot wisata yang masing-masing memiliki daya tarik yang berbeda dan salah satunya Objek Wisata Hiu Paus,” tutur Lukman.
Lukman A. Daud mengungkapkan pola pembinaan setiap Pokdarwis dan desa wisata adalah penekanan terhadap kemandirian pengelolaan.
“Jika ada peluang untuk pemberian dukungan dan bentuk finansial, sarana dan prasarana sepanjang perencanaannya ada dan dibolehkan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku pasti kita akan lakukan,” ungkap Lukman.
Lukman A. Daud juga mengatakan Kabupaten Bone Bolango memiliki banyak potensi wisata yang terus didorong untuk pengembangan.
“Contohnya Objek Wisata buatan Huntu Selatan yang memiliki keunikan pasar seninya, Objek Wisata Bukit Arang dan berpotensi juga untuk wisata paralayang, dan Objek Wisata Taman Laut Olele dengan dukungan Bank Indonesia telah melahirkan kerajinan tangan dari sisik ikan serta kaus keren buatan Pokdarwis disana,” ujar Lukman.
Lukman A. Daud menekankan semua Objek Wisata untuk menerapkan protocol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19.(Indra/gopos)