GOPOS.ID, KWANDANG – Surat Keputusan (SK) bagi Guru Tidak Tetap (GTT) terdiri dari tenaga pendidik dan kependidikan sudah diserahkan oleh Bupati Gorontalo Utara (Gorut), Indra Yasin, Senin (19/4/2021), di Aula Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Utara.
Berbeda dengan tahun kemarin di 2020, jumlah SK GTT yang terakomodir dalam SK berjumlah 1.123. Namun tahun ini 2021 hanya berkisar 944 GTT yang menerima SK. Berarti ada selisih 179 yang tidak terakomodir.
Menyikapi soal itu, Kepala Dinas Pendidikan Gorontalo Utara, Irwan A. Usma menjelaskan kalau dilihat dari sisi perbandingan dari 2020 dan 2021 itu sebetulnya ada selisih. Menurut dia sebuah hal yang mendasar, bahwa perekrutan GTT di tahun 2021 kita menggunakan pola seleksi secara online.
Seleksi secara online menggunakan aplikasi tersebut tujuan adalah database, pemetaan kemampuan kompetensi guru di dalam tataran pelaksanaan tugas sebagai profesi tenaga pendidik itu sendiri. Serta merupakan prasyarat untuk memetakan penyebaran guru di seluruh Gorontalo Utara.
“Kalau dilihat dari sisi formasi penempatan sebaran guru. Lebih besar itu ada di wilayah Kecamatan Kwandang,” jelas Irwan kepada gopos.id, Senin (19/4/2021).
Seleksi seperti ini kata Irwan, salah satu kondisi alternatif melakukan proses penyebaran guru. Sehingga guru itu tidak terjadi penumpukan di satu kecamatan saja.
Terlebih dalam melakukan sebuah edukasi terkait persiapan perekrutan GTT pada formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja P3K nanti. Sehingga aplikasi yang mereka gunakan oleh GTT di lingkungan Pemerintah Daerah Gorontalo Utara, paling tidak sudah terlatih.
Di sisi lain Irwan menambahkan, seleksi juga dilihat dari kualifikasi pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan yang digeluti. Oleh karena itu dengan melihat kondisi itu, ketika yang memiliki kualifikasi tenaga pendidik guru sekolah dasar (SD), benar-benar terdata.
“Sehingga dari sisi penataan kualifikasi pendidikan, dan penyebaran jumlah guru dan kompetensi memang betul-betul sudah terdata,” tandasnya. (isno/gopos)