GOPOS.ID, BLITAR – Gempa bumi bermagnitudo 6.7 SR yang berpusat di Malang menyebabkan kerugian material di wilayah Kota Blitar mencapai lebih dari Rp 200 juta. Dengan jumlah kerusakan bangunan di Kota Blitar sebanyak 39 bangunan.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Bakesbangpol dan PBD Kota Blitar per pukul 15.00, Minggu (11/4/2021). Total kerugian materiil mencapai 208,5 juta.
Kerugian materiil paling banyak terdapat pada rumah warga yang mencapai 90,5 juta. Disusul bangunan sekolah, jumlah kerugiannya mencapai mencapai 65 juta. Untuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan kerugiannya mencapai 53 juta.
Sementara untuk tempat ibadah dan gedung pemerintahan belum ada keterangan dari Pusdalops PB Kota Blitar terkait jumlah kerugian materiil yang dialami.
Dari jumlah total 39 bangunan yang rusak di Kota Blitar, paling banyak terdapat pada rumah warga dengan jumlah 26 bangunan. Kemudian untuk bangunan sekolah terdapat 5 sekolah yang rusak.
Untuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan sebanyak 3 bangunan. Rumah ibadah sejumlah 3 bangunan, dan gedung kantor pemerintahan sebanyak 2 bangunan.
Kepala Bakesbangpol dan PBD Kota Blitar, Hakim Sisworo menyampaikan, akan dilaksanakannya penanganan darurat pada kerusakan hunian warga dan fasilitas umum. Selain itu, peningkatan
kesiapsiagaan Posko Siaga Darurat untuk menghadapi dampak bencana gempa bumi juga ditingkatkan.
“Saya imbau kepada seluruh warga Kota Blitar untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati dalam menghadapi situasi saat ini,” katanya pada gopos, Minggu (11/4/2021).
Lebih lanjut, dirinya berpesan kepada warga Kota Blitar untuk segera menghubungi
Bakesbangpol & PBD melalui Pusdalops PB Kota Blitar, apabila terjadi kejadian dampak bencana. (mt/gopos)