GOPOS.ID, BLITAR – Pemerintah Kota Blitar menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Blitar tahun 2021-2026.
Kegiatan itu dihadiri langsung oleh Walikota Blitar, Santoso, PJ Sekda, Hermansyah Permadi, Ketua DPRD Kota Blitar, Syahrul Alim, serta diikuti secara langsung dan virtual oleh kepala OPD dan juga camat dan lurah se-Kota Blitar, dengan jumlah total 225 orang. Bertempat di Ruang Sasana Adi Praja, Senin (8/3/2021).
Dalam sambutannya Wali Kota Blitar, Santoso menyampaikan, forum konsultasi RPJMD ini sangatlah penting dan strategis untuk menentukan pembangunan Kota Blitar lima tahun ke depan. Hal ini berguna agar RPJMD mampu berjalan bersama visi dan misi walikota Blitar dan wakil walikota Blitar.
“Ekonomi kreatif, Perdagangan, dan bertata ruang, memerlukan proses yang panjang, salah satunya konsultasi publik. Nantinya bisa dijabarkan menjadi Perda dan dijalankan dengan baik,” ucap Santoso.
Menurutnya, RPJMD juga dijadikan pedoman dalam perencanaan pembangunan, Santoso mengharapkan dalam penyusunan RPJMD indikatornya harus jelas. Hal tersebut bisa menjadi rambu-rambu masing-masing OPD dalam menjalankan tugas.
“Progam Blitar Keren merupakan program unggulan yang bermakna keberagaman, religius, dan nasionalis, tentu dengan program seperti ini harus didukung semua pihak guna membangun sinergitas,” lanjutya.
Baca juga: Seluruh Fraksi DPRD Blitar Terima LKPJ Bupati Tahun 2020
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Pj Sekda Kota Blitar, menyebutkan, fokus pembangunan daerah juga harus memperhatikan laju pertumbuhan ekonomi, dan laju inflasi. Mengingat tahun lalu pembangunan terkendala adanya Pandemi Covid-19.
“Pandemi Covid-19 juga menjadi perhatian penting. Pengalihan anggaran pada tahun lalu juga harus menjadi pertimbangan pada tahun ini,” ucapnya.
Ia melanjutkan, dibandingkan daerah yang lain indeks pembangunan manusia di Kota Blitar tergolong lebih baik dibandingkan rata-rata di tingkatan provinsi maupun nasional. Kemudian dalam skala pembangunan juga mengalami hal serupa, mempunyai tingkat lebih baik dibandingkan daerah lain.
“Sebagai contoh jalan, di Kota Blitar masyarakat sering bertanya terkait perbaikan jalan, padahal ini sudah ada mekanisme berkala, sehingga meski kualitas sudah bagus tetap harus dirawat,” pungkasnya. (mt/adv/gopos)