GOPOS.ID – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menorehkan prestasi di tingkat nasional. Itu setelah berhasil menjalankan program penanggungalangan malaria 2018. Atas keberhasilan tersebut, dinas Kesehatan meraih prestasi juara I yang dinobatkan Kementerian Kesehatan saat Rapat Kordinasi Teknis (Rakontek) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kamis (28/02) di Tangerang.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Hj. Reyke Uloli, S.KM, M.Kes bahwa prestasi ini tidak terlepas dari upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian oleh seluruh kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo selama tahun 2018.
“Penghargaan yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan RI merupakan bentuk penghargaan atas kinerja yang dilakukan Dinas Kesehatan. Baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Provinsi Gorontalo,” ucapnya.
Salah satu faktor penilaian pemerintah pusat, kata Reyke Uloli adalah capaian indikator ketepatan dan kelengkapan pelaporan program malaria menggunakan aplikasi sistem informasi surveilans malaria berbasis online.
Baca juga : 192 Jemaah Calon Haji Ikut Program Kebugaran
“Semua fasilitas kesehatan di kabupaten/kota. Baik puskesmas dan rumah sakit 100 persen sudah mampu menggunakan pelaporan berbasis online. Dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Surveilans Malaria yang dikenal dengan SISMAL,” lanjutnya.
Jika dilihat secara keseluruhan, semua kasus Malaria di Provinsi Gorontalo dapat terlapor dengan cepat menggunakan aplikasi ini. Karena setiap fasilitas kesehatan baik Puskesmas dan Rumah Sakit harus mampu melakukan notifikasi setiap kasus Malaria yang ditangani. Sehingga petugas dapat segera menindaklanjuti dengan penyelidikan epidemiologi dengan metode 1-2-5.
Baca juga : 2020 Gorontalo Target Eliminasi Penyakit Kusta
“Sejauh ini, tidak ada kendala untuk pelaporan SISMAL di fasilitas kesehatan. Baik di puskesmas maupun rumah sakit. Yang biasanya terjadi adalah sering terjadi penggantian petugas di fasilitas kesehatan. Maka dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten akan segera melakukan on the job training kepada petugas baru,” tandas Reyke. (rls/andi/gopos)