GOPOS.ID, SUWAWA – Sebanyak 273 mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Gorontalo yang terbagi dalam empat jurusan melakukan Praktek Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) di Kabupaten Bone Bolango.
Bupati Bone Bolango yang membuka langsung Praktek Kerja Lapangan Terpadu mengatakan kehadiran mahasiswa Poltekes Kemenkes Gorontalo diyakini bisa meningkatkan derajat kesehatan yang ada di Gorontalo.
“Saya yakin kehadiran Poltekes Kemenkes Gorontalo bisa meningkatkan derajat kesehatan yang ada di Gorontalo. Karena saya mengingat betul perkembangan Poltekes Kemenkes Gorontalo mulai dari SPK, Akademi Keperawatan hingga menjadi Poltekes Kemenkes Gorontalo seperti sekarang,” kata Hamim.
Hamim berharap dengan dilakukannya PKLT Poltekes Kemenkes Gorontalo di Kecamatan Kabila akan ada outcome yang dihasilkan.
“Ketika turun di 7 Desa dan Kelurahan saya berharap akan ada outcome yang dihasilkan dalam hal peningkatan derajat kesehatan,” ungkap Hamim.
“Misalnya perbaikan gizi di Desa atau Kelurahan, penanganan stunting harus kelihatan dan praktek keperawatan dan kebidanan,” tambah Hamim.
Hamim juga menginginkan untuk para mahasiswa selama melaksanakan PKLT bisa membuat senam bersama masyarakat yang ada di Desa atau Kelurahan pada setiap minggu.
Selain itu Hamim menitip pesan agar para mahasiswa bisa menjadi Duta Penegakan Prokol Kesehatan dilingkungan masyarakat
Sementara itu, Direktur Poltekes Kemenkes Gorontalo, Moh. Anas Anasiru, menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Bone Bolango. Dalam hal ini Bupati Hamim Pou yang mau dan ikhlas serta mengizinkan pihaknya untuk melaksanakan PKLT di Kabupaten Bone Bolango, khususnya di Kecamatan Kabila.
Baca juga: Patroli di Sekitaran Objek Wisata Benteng Ulanta Bakal Diperketat
Moh. Anas Anasiru mengakui untuk tahun ini di tengah pandemi Covid-19 pihaknya melakukan kegiatan dengan segala keterbatasan. Namun karena ini tuntutan pendidikan, apalagi kami politeknik adalah pendidikan vokasi yang mau tidak mau praktek itu harus tetap dilaksanakan.
“Jadi keterampilan dan skill mereka para mahasiswa tetap kita harapkan agar kompetensi capaian daripada keluaran sebagai seorang tenaga kesehatan bisa tercapai,”jelas Moh. Anas Anasiru.
Ia menambahkan para mahasiswa yang melakukan PKLT ini sebelum turun, tentu mereka semua sudah dilakukan rapid test. Sedangkan para dosen dilakukan swab langsung.
“Nantinya mereka di lapangan diharapkan juga tetap dengan menerapkan protokol kesehatan,”tambah Moh. Anas Anasiru. (Indra/Gopos)