GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pusat masih menunggu hasil uji klinis fase III untuk mengeluarkan izin penggunaan vaksin sinovac. Seperti diketahui, vaksin sinovac saat ini masih menjalani uji klinis tahap ketiga di Universitas Padjajaran, Bandung.
Kepala BPOM Gorontalo, Agus Yudi Prayudana mengatakan, sejauh ini Balai POM masih menunggu kelengkapan dokumen yang diajukan oleh Biofarma. Setelah itu Balai POM baru akan mengeluarkan izin edar darurat yakni EUA (emergency use authorization) yang dijadwalkan sebelum 13 Januari 2021.
“Hasil uji klinis fase 3 itu sedang berada di biofarma pusat selaku penanggung jawab sekaligus BUMN yang ditunjuk oleh negara untuk pengadaan vaksin Covid-19,” ujar Agus Yudi Prayudana setelah rapat Strategi Selaras Dalam Vaksinasi Covid-19 Provinsi Gorontalo, Sabtu (9/1/20210.
Agus Yudi menjelaskna, berdasarkan panduan dari WHO (World Health Organization) diberikan etikasi minimal 50% kemanjurannya, data dari Turki 91%, kemanjuran, Brazil sementara 71%, data etikasi di Indonesia sementara diatas 50%. Oleh karena itu Badan POM mengeluarkan izin edar EUA (emergency use authorization).
“Kami masih menunggu hasil etikasi lebih lanjut dari biofarma bersama terbitnya data EUA (EMERGENCY USE AUTHORIZATION) pusat untuk kelayakan pengedaran serta penggunaan vaksin,” lanjut Agus Yudi.
Hal lain yang dijelaskan Agus adalah kondisi geografis Indonesia yang berubah-ubah dan dikejar waktu untuk segera memutus mata rantai Covid-19, serta sudah banyak tenaga kesehatan yang menjadi korban. Maka presiden Jokowi menegaskan untuk segera melakukan vaksinasi diminggu kedua Januari.
Melalui Mentri kesehatan, sambil menunggu EUA terbit, vaksin segera didistribusikan oleh bio farma, ke instalasi farmasi setiap provinsi.
“Perlu diketahui bahwa vaksin yang ada disetiap provinsi memiliki nomor bacth yang sama dengan vaksin yang ada di pusat,” ujar Agus Yudi (Putra/Gopos)