GOPOS.ID, GORONTALO – Situasi pandemi Covid-19 bukan penghalang bagi Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) Provinsi Gorontalo menuntaskan seluruh tahapan Pengembangan Model Tahun 2020 sesuai jadwal.
Terbukti di tengah pandemi Covid-19, BP PAUD dan Dikmas Provinsi Gorontalo berhasil melahirkan lima model PAUD dan Dikmas yang bermanfaat, berkualitas, serta layak diterapkan di masyarakat.
Lima model PAUD dan Dikmas yang dikembangkan BP PAUD dan Dikmas Provinsi Gorontalo telah diuji secara Konseptual dan Operasional di Satuan Pendidikan.
Selain itu lima model pengembangan tersebut telah tervalidasi oleh Tim Validator Direktorat PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Validasi dilaksanakan pada November-Desember 2020 secara Daring maupun Luring.
Kepala BP PAUD dan Dikmas Provinsi Gorontalo, Drs. Bambang Kunaedi, M.Si menjelaskan semua model dikembangkan oleh tenaga fungsional Pamong Belajar BP PAUD dan Dikmas Provinsi Gorontalo. Model-model yang dikembangkan itu telah melalui berbagai tahapan.
“Mulai dari Studi Pendahuluan, Penyusunan Draft Model, Pelaksanaan Uji Coba Model Konseptual dan Operasional hingga Pembakuan Model/Validasi Akhir Produk Model oleh Tim Direktorat PAUD dan Dikmas Kemdikbud,” tutur Bambang Kunaedi.
Ada dua bidang pembinaan pendidikan PAUD dan Dikmas yang dikembangkan BP PAUD dan Dikmas Provinsi Gorontalo. Yaitu Bidang PAUD dan Bidang Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan.
Untuk bidang PAUD dikembangkan dua model. Pertama “Perencanaan Partisipatif dalam Pengelolaan PAUD di Wilayah Pesisir” diketuai Ningsi Hanapi, S.Pd., M.Pd. Kedua, model “Meningkatkan Keterampilan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun melalui Media Panggung Boneka Berbasis E-Learning” diketuai Vajri Moisdaen, S.Pd.
Untuk bidang Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan (Bindiktara) dikembangkan tiga model. Pertama “Model Strategi Penyelenggaraan Program Paket C Berbasis Tutor Penggerak dengan Pendekatan Moheehe’a (Saling Mengajak)” diketuai Drs. Karmal Nasaru.
Kedua, model “Penerapan Model Project Base Learning (PjBL) Berbasis Konsep Merdeka Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI Program Paket C” diketuai La Ode Sahara, S.Pd., M.Pd. Selanjutnya ketiga, “Model Pembelajaran Campuran (Blended Learning) pada Program Pendidikan Multikeaksaraan” diketuai Ismiyati Ali Ano, M.Pd
“Manfaat pengembangan model ini bagi masyarakat di antaranya untuk memenuhi kebutuhan strategi pembelajaran pada satuan PAUD dan pendidikan masyarakat. Selanjutnya melengkapi sekaligus memperkaya praktik pembelajaran, serta meningkatkan mutu satuan PAUD dan pendidikan masyarakat,” tutur Bambang Kunaedi.
Menurut Bambang Kunaedi, bagi pendidik yang akan menggunakan model pengembangan maka dapat mengunjungi website atau media sosial BP PAUD dan Dikmas Provinsi Gorontalo.
“Atau kontak langsung dengan Tim Pengembang melalui Unit Layanan Terpadu (ULT) BP PAUD dan Dikmas Provinsi Gorontalo,” ujarnya (adm-01/gopos)