GOPOS.ID, BLITAR – Awal tahun 2021, harga kebutuhan pokok khususnya cabai rawit naik dengan harga Rp. 60ribu per kilogram di Pasar Templek, Kota Blitar. Padahal sebelum pergantian tahun, harga cabai rawit di pasar tersebut senilai Rp 50ribu per kilonya.
“Sebelum pergantian tahun baru, harganya (cabai rawit) masih Rp. 50.000 ribu. Terus saat ini sudah naik lagi harganya,” kata salah satu pedagang di Pasar Templek, Agus Priyono, Ahad (3/1/2021).
Agus mengatakan, kenaikan harga disebabkan sejumlah alasan. Cuaca yang tidak mendukung serta pasokan yang tidak menentu disinyalir menjadi salah satu faktor.
“Saat ini sudah memasuki musim hujan, hal tersebut menyebabkan harga cenderung naik setiap hari. Selain itu pasokan yang berasal dari petani cabai juga tidak pasti,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan kenaikan harga cabai rawit sudah berlangsung sejak beberapa bulan yang lalu sebelum masuk tahun baru. Kenaikan harga terjadi pada setiap harinya.
“Semenjak bulan November kenaikan yang terjadi di kisaran 2 ribu sampai 5 ribu. Kejadian seperti ini berlangsung pada setiap harinya hingga saat ini,”
Dikonfirmasi terpisah, Muhaimin, salah satu petani cabai mengatakan, curah hujan yang tinggi menjadi kendala besar terhadap produktivitas cabai. Banyak tanaman yang terserang jamur, sehingga panen menjadi tidak maksimal.
“Musim hujan seperti ini, cabai banyak yang porongen mas, jadi saya sendiri juga harus telaten untuk merawat. Ya apa boleh buat, produksi cabai menjadi berkurang,” katanya saat ditemui. (mt/gopos)