GOPOS.ID, POHUWATO – Pengacara pasangan calon Saipul Mbuinga-Suharsi Igrisa (SMS), Ir.H. Muhammad Fauzil Bakari, S.H berencana melaporkan dua calon bupati Pohuwato ke Polisi. Yakni Ibrahim Bouty dan Iwan Adam. Alasannya kedua cabup itu diduga mengintimidasi terhadap Muhammad Fauzil Bakari.
Kepada awak media, Fauzil mengaku perlakuan intimasi dialaminya saat ia dan empat rekannya hendak menuju ke wilayah Popayat Barat. Fauzil hendak menemui simpatisan pasangan SMS, Rabu (16/12/2020).
Saat hendak hendak lagi menuju Marisa pukul 17.00 wita, Fauzil mengaku sempat dihadang oleh dua mobil.
“Saya dihadang kurang lebih empat kali oleh mobil Fortuner dan Pajero warna hitam,” ungkap Fauzil.
Sempat terlibat baku kejar antara mobil dikendarai Fauzil bersama dua mobil yang ia sebutkan itu. Karena merasa terancam, Fauzil kemudian bergegas pergi ke Polsek Popayato Barat untuk meminta pengamanan.
Dua mobil yang sempat mengadang Fauzil turut ikut berhenti di Polsek Popayato Barat. Fauzil kemudian melihat calon bupati nomor urut 2, Ibrahim Bouty dan calon bupati nomor urut 3, Iwan Adam turun dari dua mobil tersebut.
“Saya tidak lihat siapa yang mengendarai mobil itu. Tetapi begitu saya turun di Polsek, mereka turun. Iwan Adam dan Ibrahim Bouty di Polsek,” katanya.
Fauzil berujar, ia mengalami intimidasi dari kedua cabub tersebut. Bahkan menurut Fauzil, kedua calon ini menggunakan ajudannya untuk mengintimadasi dirinya.
Lebih lanjut, Fauzil mengatakan, alasan dari kedua cabub ini mengintimadasi dirinya adalah karena ia dianggap mengintimadasi saksi dari kedua calon tersebut.
“Padahal saya tidak mengintimidasi saksi mereka. Tapi saya hanya mengatakan bahwa saksi ini dipaksa oleh tim dari nomor 2. Saat itu saksi mengaku bahwa akan dibawa sama ibu. Saksi ini menyangka bahwa ibu yang dimaksud adalah ibu Suharsi ternyata ibu Miswar,” beber Fauzil.
“Jadi saya katakan (kepada saksi tersebut) kalau ada yang datang untuk menjemput anda hak anda untuk menolak. Tidak usah pergi kecuali ada panggilan atau undangan dari bawaslu. Ini  menurut mereka saya mengintimadasi,” ungkapnya.
Atas perlakuan tersebut, Fauzil mengaku akan melaporkan kedua cabub tersebut bersama ajudannya ke Polres Pohuwato atas dugaan perlakuan tidak menyenangkan.
“Alasan dia (Ibrahim Bouti) sampai emosi karena saya dia diundang dan saya dibilang tidak hargai dia. Saya katakan, seandainya saya tidak hormati kamu itu hak saya,” kata Fauzil.
Sementara itu cabup Ibrahim Bouti membantah telah melakukan intimidasi kepada pengacara dari pasangan SMS.
“Tidak ada yang melakukan intimidasi,” ungkap Ibrahim Bouti, Kamis (17/12/2020).
Menurut Ibrahim, justru pengacara SMS-lah yang melakukan penghasutan kepada saksi mereka. Bahkan menurut Ibrahim, ia telah melaporkan pengacara SMS ke polsek karena melakukan penghasutan terhadap saksi mereka.
Ibrahim berujar, pihaknya telah mengundang pengacara SMS, Fauzil dan rekan-rekannya untuk meminta kejelasan kenapa Fauzil bersama rekannya mendatangi saksi mereka.
“Kita berniat baik mengundang mereka mereka tidak datang. Bahkan lari. Kita kejar untuk bertemu tapi tidak mau. Kita sudah klakson dan kasih lampu tapi tidak mau berhenti,” ungkap Ibrahim.
Ibrahim membenarkan bahwa ia bersama Iwan Adam hingga ke Polsek. Menurut Ibrahim maksud keduanya adalah untuk mengajak diskusi kuasa hukum pasang SMS.
“Betul saya bersama pak Iwan. Kita bersama meminta kejelasan kenapa datang kepada saksi kita,” ujar Ibrahim.
Sementara itu, wartawan gopos.id berupaya mengonfirmasi Iwan Adam terkait dugaan intimidasi tersebut namun belum mendapatkan respon.(red/gopos)