GOPOS.ID, GORONTALO – Kemampuan berbahasa Inggris, kini seakan menjadi kewajiban, terkhusus bagi kalangan anak muda. Hal inilah yang mendorang Founder English Fluency Center (OMEFC), Okta Mansa, melaksanakan pelatihan Test Of English as a Foreign Language (TOEFL) di Gorontalo dilaksanakan secara gratis.
Kegiatan yang berlangsung di Warung Kopi Uslap Space ini, Okta yang juga merupakan Ceo OMEFC, bekerja sama dengan Lembaga Pers Merah Maron Universitas Negeri gorontalo (LPM UNG), Kamis (10/12/2020).
Dalam pelatihan ini, Okta memberikan tips dan trik hingga membedah soal TOEFL kepada para peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa dan wartawan di Kota Gorontalo.
Rasa Penasaran yang disertai dengan rasa takut. Hingga biaya dan ujian TOEFL yang mahal, membuat banyak orang memilih untuk tidak mempelajari Bahasa Inggris. Padahal, di zaman perkembangan teknologi dan informasi, keahlian berbahasa Inggris menjadi kewajiban untuk mendapatkan beasiswa dan melanjutkan pendidikan tinggi sampai pada proses pencarian kerja.
“Ini alasan yang paling pertama, kenapa pelatihan ini dilakukan. TOEFL menjadi momok yang menakutkan bagi mahasiswa yang akan lolos kuliah. Apalgi mau lanjut s-2 dan s-3. Butuh penilaian TOEFL. Banyak juga yang gagal mengejar beasiswa, karena menyaratkan nilai TOEFL yang rendah,” ujar Okta.
“Padahal banyak yang kursus, namun tidak mengalami perkembangan yang signifikan. Proses pembelajaran Bahasa Inggris yang monoton dari bangku sekolah, membuat pemahaman Bahasa Inggris sangat minim,” ujar Okta.
Perempuan merupakan Ex-tutor Kampung Inggris Jawa Timur ini menyarankan kepada orang yang akan belajar Bahasa Inggris untuk mempertimbangkan kejelasan keterampilan dan kemampuan tutor. Agar proses pembelajaran Bahasa Inggris bisa lebih komprehensif.
“Sekarang sudah banyak tempat kursus Bahasa Inggris, namun tidak mendapatkan arahan dari tutor yang benar. Jangan sampai kita menyesal, telah menghabiskan banyak anggaran untuk pelatihan yang tidak cekatan dari tutor,” jelas Okta.
Terakhir, Okta mengharapkan agar para pemuda di Gorotalo bisa memilih dengan cermat, tempat kursus Bahasa Inggris. Karena, nilai TOEFL yang tinggi, tidak hanya dilihat dari kemampuan bicara, namun juga mendengar hingga penyusunan struktur kalimat.
“Jangan sampai usaha kita untuk belajar, menjadi sia-sia. Karena salah memilih tempat pelatihan,” harap Okta.
Pelatihan seperti ini, rencananya akan dilaksanakan terus diberbagai tempat di Gorontalo. Sehingga, Okta telah membangun komunikasi dengan berbagai kelompok hingga organisasi pemuda, untuk bekerja sama memberikan pelatihan TOEFL ini. (Aldy/gopos)