GOPOS.ID, GORONTALO – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menghentikan aktivitas di lingkungan kampus pada malam hari. Kebijakan itu ditempuh menyikapi kasus pemukulan terhadap dosen Fakultas Hukum UNG, Taufik Zulfikar Sarson di depan Sekretariat Mapala Alaska, Fakultas Teknik UNG, Ahad (29/11/2020).
Selain menghentikan aktivitas kampus di malam hari, Rektorat UNG juga turut membentuk tim investigasi. Tim tersebut akan mengumpulkan data dan fakta terkait insiden penganiayaan terhadap Taufik Zulfikar Sarson. Pembentukan Tim investigasi dibahas para wakil Rektor hingga Dekan Fakultas di lingkungan UNG.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Karmila Machmud, menyampaikan Rektorat UNG menyikapi serius kasus pemukulan dosen Fakultas Hukum, UNG, Taufik Zulfikar Sarson. Oleh karena itu telah dibentuk tim investigasi dan keamanan untuk berbagai aktivitas kampus.
“Apalagi kalau sudah malam, banyak sekali aktivitas di kampus,” kata Karmila.
Menurut Karmila, surat edaran mengenai perkuliahan dalam jaringan (daring) masih berlaku. Oleh karena itu tidak boleh ada aktivitas saat malam hari.
“Termasuk di sekretariat organisasi kampus,” tegas Karmila.
Wakil Rektor Bidang Akademi, Harto Malik menambahkan sistem keamanan kampus terus diperkuat untuk mencegah berbagai peristiwa serupa terjadi lagi.
“Sangat disayangkan, peristiwa seperti ini terjadi. Maka benar-benar harus diperketat lagi, keamanan dan ketentraman kampus ke depannya,” jelas Harto.(Aldy/gopos)