GOPOS.ID, GORONTALO – Debat publik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gorontalo 2020 berlangsung cukup sengit, Kamis (5/11/2020). Empat kandidat berupaya tampil maksimal memaparkan berbagai ide dan gagasan dalam rangka memajukan daerah, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Di tengah sengitnya perdebatan, kandidat Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, tampil dengan performance apik.
Performance apik Nelson Pomalingo tersebut terlihat dari penampilannya yang tenang serta menyakinkan dalam memaparkan program-program pembangunan. Dengan bahasa lugas disertai pemaparan capaian pembangunan yang terukur, kandidat petahana bergelar Profesor itu mampu memaksimalkan setiap sesi debat. Tidak terburu-buru dengan sempitnya durasi waktu yang disediakan.
Debat publik terdiri dari 6 sesi. Diawali pemaparan visi misi dengan durasi waktu 3 menit. Kemudian dilanjutkan sesi pendalaman dengan durasi 5 menit untuk setiap kandidat. Setelah itu pertanyaan panelis, serta debat antar kandidat yang terbagi dalam dua sesi. Debat diakhiri dengan pernyataan penutup.
Pada pemaparan visi misi, meski durasi waktu yang diberikan terbilang singkat, Nelson Pomalingo mampu menguraikan visi misi yang diusung bersama Dadang Hemeto secara gamblang. Yakni Kabupaten Gorontalo gemilang untuk mewujudkan masyarakat mandiri dan madani.
Demikian pula pada sesi pendalaman. Berbagai capaian kemajuan pembangunan yang dilaksanakan selama 4 tahun terakhir diuraikan secara rinci. Seperti perluasan akses layanan pendidikan melalui rehabilitasi serta pembangunan gedung sekolah baru, pengembangan sekolah kejuruan, serta pendidikan informal. Tak lupa pula peningkatan layanan kesehatan meliputi pembangunan rumah sakit Boliyohuto, serta penambahan puskemas.
“Kesehatan adalah satu kebutuhan dasar, yang terus kita menjadi perhatian kami,” tegas Nelson Pomalingo.
Mantan Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) itu ikut memaparkan pula pencapaian pembangunan rumah layak huni, sambungan air bersih, serta perluasan akses komunikasi dan layanan seluluer. Selanjutnya peningkatan investasi dari sebelumnya Rp150 miliar, naik menjadi hingga Rp3 triliun.
Di sesi antar debat, Nelson kembali menampilkan performance yang patut diacungi jempol. Tekanan yang diberikan oleh tiga kandidat lainnya, berhasil diladeni Nelson Pomalingo melalui argumentasi yang jelas dan ditopang oleh data serta fakta. Tak sekadar klaim dan pernyataan berdasarkan penilaian pribadi.
Sementara itu calon bupati (Cabup) Gorontalo nomor urut 1, Tonny Yunus, tampil dengan tagline Dulo Ito Momongu Lipu. Tony yang pernah duduk sebagai Wakil Bupati Gorontalo mendampingi mendiang David Bobihoe, memaparkan sejumlah aspirasi masyarakat yang diterimanya. Antara lain mengenai ketersediaan sarana dan prasana pertanian. “Kami akan memprogramkan satu desa satu traktor,” kata Tony.
Cabup Gorontalo, Chamdi Mayang, dalam debat publik lebih banyak menekankan pembangunan kolaborasi yang melibatkan kaum milenial. Konsep pembangunan kolaborasi dan pelibatan kaum milenial tersebut diwujudkan antara lain melalui digitalisasi. Baik pada layanan kebutuhan dasar maupun pengembangan ekonomi rakyat.
Cabup Gorontalo, Rustam Akili, dalam pemaparannya menitikberatkan pada pengembangan sektor pertanian untuk memajukan daerah dan kesejahteraan rakyat. Salah satu program yang digagas adalah kampung cetak pangan. Sejalan itu ikut pula dilakukan pemberdayaan usaha masyarakat melalui koperasi dan badan usaha milik desa (BUMDes).(adm-02/gopos)