GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat pada bulan September 2020 Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Gorontalo mengalami deflasi sebesar -0,06 persen.
Dibanding dengan tingkat inflasi nasional yang mengalami deflasi -0,05 persen, capaian inflasi IHK Gorontalo pada periode September 2020 lebih rendah dan tetap terkendali di bawah sasaran tahun 2020 sebesar 3 plus minus 1 persen.
“Walaupun di tengah pandemi Covid-19, tingkat inflasi kita tetap terkendali. Semua berkat koordinasi dan sinergitas TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota,” kata Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim saat memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo yang berlangsung di aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Selasa (13/10/2020).
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Gorontalo, Abdul Asman, komoditas penyumbang deflasi antara lain tomat, bawang merah, kangkung, gula pasir. Serta ikan selar atau ikan tude. Sedangkan komoditas yang menyumbang inflasi yaitu ikan layang, ikan tuna, cakalang, daging ayam ras, dan ikan malalugis.
Guna menjaga tingkat inflasi di Provinsi Gorontalo tetap terkendali, Wagub Idris Rahim meminta seluruh pihak yang tergabung dalam TPID Provinsi Gorontalo untuk konsisten menjaga stabilitas harga. Menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga, mendorong kelancaran distribusi, serta membangun komunikasi yang efektif.
Baca Juga: Ganti Untung Lahan Secaba TNI Segera Diselesaikan Pemprov Gorontalo
Idris juga menginstruksikan seluruh organisasi perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota untuk segera membelanjakan anggaran pemerintah untuk membantu dan mendorong daya beli masyarakat.
“Segera belanjakan anggaran pemerintah agar bisa membantu perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Saya juga minta TPID terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap harga dan stok kebutuhan pokok strategis baik di pasar mingguan, pasar tradisional, maupun di tingkat distributor,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Budi Widihartanto, mengungkapkan, mobilitas masyarakat Gorontalo pada Triwulan III 2020 menunjukkan tren perbaikan.
Berdasarkan Google Mobility Report, mobilitas masyarakat Gorontalo pada 6 Oktober 2020 yang tertinggi terjadi di area taman sebesar 41 persen, serta di area swalayan dan apotik sebesar empat persen.
Sedangkan di area perkantoran masih menunjukkan penurunan sebesar -22 persen, serta di area retail dan rekreasi sebesar -3 persen.
“Ini bagus, tetapi harus tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan. Kita mendorong ekonomi tumbuh, tetapi juga harus tetap waspada agar tidak terjadi penambahan orang terpapar Covid-19,” tandas Budi. (rls/adm-01/gopos)