GOPOS.ID, GORONTALO – Sore itu, Selasa kemarin (8/10/2020), sekitar pukul 14.20 WITA, di tengah kericuhan massa aksi unjuk rasa memprotes pengesahan Omnibus Law, Undang-undang Cipta Kerja.
Nampak terlihat dua Anak kecil bersama seseorang berpakaian seragam lengkap dengan baret khas TNI, terlibat percakapan. Entah apa yang dibicarakan.
Usut para usut, ternyata sosok TNI yang terlibat percakapan dengan dua Anak. Adalah Komandan Distrik Militer (Kodim) 1314 Gorontalo Utara, Letkol Arm. Firstya Andrean Gitrias yang menanyakan isi dagangan dari kedua Anak tersebut.
Menggunakan kemeja koko beralaskan sandal jepit, kedua Anak itu menawarkan dagangan mereka kepada Dandim Gorut saat mengamankan unjuk rasa yang menjadi wilayah toritorial Kodim 1314 Gorontalo Utara bersama pihak kepolisian.
Dandim kemudian memborong isi dagangan dari kedua Anak dan dibagikan ke petugas yang melakukan pengamanan di seputaran Jembatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.
“Saya tidak mengetahui tiba-tiba saja dua Anak ini menghampiri saya dan menawarkan jualannya,” tutur Dandim.
Tak menunggu lama, melihat situasi saat itu genting dan mengancam keselamatan kedua anak ini. Setelah memborong isi dagangan, Dandim menyuruh mereka pergi meninggalkan lokasi unjuk rasa.
Kebiasaan ini selalu dilakukan dia (Dandim) tidak mengenal situasi apapun. Setiap melihat ada pedagang, sudah pasti akan di borong habis isi dagangannya, kemudian dibagikan kepada siapa saja.
“Situasi saat itu memang genting. Makanya setelah memborong dagangan mereka saya menyuruh anggota saya untuk membawa kedua anak itu untuk menjahu dari area unjuk rasa,” ucapnya. (isno/gopos)