GOPOS.ID, GORONTALO – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mengklarifikasi viralnya video live musik dan aksi joget mahasiswa IAIN Sultan Amai beberapa waktu lalu. Video itu terjadi di sela-sela kegiatan Pengenalan Budaya akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) yang digelar secara luring.
Plt Kadis Kesehatan Misran U. Nalole menyebut kegiatan PBAK itu tidak mendapat rekomendasi dari kantornya. Pihak panitia hanya datang dan melakukan koordinasi secara lisan untuk pelaksanan PBAK di kampus.
“Mereka hanya datang dan berkonsultasi secara lisan. Kami sampaikan kalau memang mendesak maka harus dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Misran, Rabu (7/10/2020).
Dikatakan Misranda, sejak dikeluarkannya Peraturan Gubernur Nomor 41 tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan, pihaknya belum pernah mengeluarkan rekomendasi tertulis kegiatan yang mengundang massa.
Pihaknya menyesalkan pengenalan kampus itu terjadi aksi joget yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Sesuatu hal yang bertolak belakang dengan Pergub nomor 41 tahun 2020.
“Kita sangat intens untuk melakukan sosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan untuk mencegah adanya klaster baru maupun pertambahan jumlah kasus Covid-19. Sehingga kita berharap agar lembaga-lembaga yang menggelar acara dengan mengundang massa yang banyak untuk tegas dan ketat dalam menjalankan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Sementara itu, pihak kampus IAIN melalui Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr Mujahid Damopolii menegaskan untuk penyelenggaraan PBAK sudah berjalan baik dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hanya saja, untuk kegiatan live musik dan joget-joget tersebut adalah spontanitas dari panitia setelah seluruh rangkaian PBAK selesai.
Baca juga: Penerimaan Maba di IAIN Gorontalo Beri Contoh Buruk Pencegahan Covid
“Kejadian tersebut terjadi setelah seluruh tahapan kegiatan PBAK selesai. Kejadian dalam video seperti joget, itu hanya panitia yang terjadi karena spontanitas panitia yang telah selesai melaksanakan kegiatan PBAK,” sambungnya.
Meski demikian, pihak kampu memohon maaf atas terjadinya insiden tersebut. Ia berkomitmen untuk tidak terjadi lagi di waktu yang akan datang.
“Kami atas nama pimpinan dan civitas akademika IAIN Sultan Amai Gorontalo memohon maaf yang setulus-tulusnya kepada pihak terkait. Dalam hal ini pemerintah provinsi Gorontalo, pihak kepolisian, dan pihak Satgas yang saat ini sedang melakukan berbagai cara dalam upaya pencegahan Covid-19 di provinsi Gorontalo,” tandasnya.