GOPOS.ID, GORONTALO – Radio Suara rakyat Hulondalo (RH) menggelar dialog interaktif dengan tema membangun ekonomi Gorontalo dari sektor bahari, Selasa (1/9/2020).
Dalam dialog yang menarik perhatian warga ini sebagai narasumber adalah Rifli M Katili Kepala Dinas Pariwisata, Budiyanto Sidiki Kepala Bappppeda, Sila Botutihe Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, dan Akmaludin Suangkupon Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Gorontalo.
Empat pembicara dari 4 institusi ini membahas berbagai hal terkait kemajuan perekonomian pariwisata daerah di tengah pandemi virus corona (Covid-19) serta pengembangan wisata bahari hiu paus berbasis konservasi.
Untuk membangun pariwisata dibutuh sinergisitas dan dukungan semua pihak, baik pemerintah, swasta, asosiasi, komunitas dan lapisan masyarakat.
Rifli Katili mengakatan sektor pariwisata diproyeksikan akan menjadi “core economy” dan penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Saat ini sektor pariwisata telah ditetapkan sebagai sektor unggulan penyumbang ekonomi bangsa oleh pemerintah melampaui CPO (minyak sawit mentah).
“Kita harus bersinergi dalam konsep Pentahelix ABCGM, lintas pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota, juga lintas OPD itu sendiri,” kata Rifli Katili.
Sementara itu Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki mengakatan daerah ini memiliki potensi pariwisata yang menjanjikan. menurutnya sektor pariwisata mampu bersaing dengan daerah lain asalkan dikelola dengan baik oleh pemerintah.
“Kita memiliki potensi alam yang luar biasa, garis pantai yang kita miliki begitu panjang ditambah keindahan lautnya, kita harus kembangkan potensi pariwisata ini agar menjadi pengerak ekonomi didaerah,” tutur Budiyanto Sidiki.
Budi menambahkan saat ini pemerintah gencar menyiapkan kawasan Geosite Geopark Gorontalo untuk diusulkan ke pusat sebagai Geopark Nasional. Program ini bertujuan membuka peluang sebesar-besarnya terhadap pariwisata sebagai pintu masuk wisatawan, yang hasilnya akan dirasakan masyarakat dan daerah.
Baca Juga: Patroli Gabungan, Petugas Temukan Sajam dan Puluhan Botol Miras
Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Sila Botutihe menyebut bahwa Gorontalo merupakan daerah yang memiliki pesona bawah laut yang memesona, banyak keindahan laut yang menjadi daya tarik tersendiri.
Ia mencontohkan taman bawah laut Olele yang memiliki Salvador Dali sponge yang merupakan terumbu karang yang sangat langka di dunia kemudian ada pantai Botubarani yang menjadi kawasan lintas migrasi hiu paus.
Deputi Kepala Perwakilan BI Gorontalo Akmaludin Saungkupon meyakinkan bahwa sektor pariwisata sangat membantu dalam penurunan CAD pertumbuhan daerah.
“Pariwisata itu sendiri turunannya banyak, mulai dari kuliner, fashion, indutri kreatif, perhotelan. Sehingga akan terjadi multiplier effect yakni kegiatan yang dapat memacu timbulnya kegiatan lain. Industri pariwisata akan menggerakkan industri-industri lain sebagai pendukungnya,” tutur Akmaludin Saungkupon
Baca Juga: Partai Non Parlemen Nyatakan Sikap Dukung Nelson-Hendra di Pilkada Kab. Gorontalo
Komponen utama industri pariwisata adalah daya tarik berupa destinasi dan atraksi wisata, perhotelan. Restoran dan transportasi lokal.
Sementara komponen pendukungnya mencakup industri, transportasi, makanan dan minuman, perbankan, atau bahkan manufaktur. Semuanya dapat dipacu dari industri pariwisata. Ketika suatu pariwisata di daerah maju atau berkembang pesat maka sektor lain akan ikut bergerak.
Akmaludin sangat yakin sektor pariwisata bisa menjadi tulang pungung ekonomi daerah asalkan yang harus dikembangkan adalah konektivitas dengan daerah sekitar serta pengembangan dan tatakelola pariwisata.
Baca Juga: Bisnis Togel Online, Tiga Warga Boalemo Diamankan Polisi
Pada sesi akhir dialog SIla Botutihe menegaskan pihaknya lebih menitikberatkan kepada konservasi. Karena ketika membangun pariwisata bahari hiu paus harus berbasis konservasi.
Tujuan dari konservasi itu adalah memelihara kelestarian, bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan.
Sila Botutihe selalu mengkampanyekan kepada masyarakat agar No Touch, No Feeding and Proctec Whale Shark For Our Legacy di lokasi wisata hiu paus.
Diakhir dialog Rifli katili mengajak semua pihak untuk berkomitmen bahwa pengembangan wisata bahari harus berbasis konservasi. (rls/adm-01/gopos)