GOPOS.ID, GORONTALO – Pembuatan tanggul darurat berupa karung berisi pasir diharapkan mampu membendung luapan air Sungai Bone. Tanggul darurat sepanjang 187 meter itu menjadi solusi penanganan dini terhadap bencana banjir yang melanda wilayah Kelurahan Bugis dan Kelurahan Tenda beberapa waktu terakhir.
Tanggul darurat dengan ketinggian 2,5 meter di Bantaran Sungai Bone ini, dibangun dengan Kolaborasi Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo serta Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II. Tanggul darurat dibuat untuk menutupi tanggul yang jebol, sehingga mencegah banjirnya rumah masyarakat.
“Dua lokasi yang akan menjadi tempat pembuatan tanggul darurat yaitu Kelurahan Bugis dan di belakang Asrama Polisi yaitu Kelurahan tenda,” ungkap Wali Kota Gorontalo, Marten Taha meninjau pekerjaan tanggul darurat, Rabu (5/8/2020).
Baca juga:Â Gaji 13 PNS, TNI-Polri, Cair Pekan Depan
Pembangunan tanggul darurat ini, terus digenjot oleh pemerintah, sehingga diperkirakan akan selesai maksimal 4 hari kedepan.
Selain itu, Pemkot juga berencana untuk melakukan perbaikan cekdam di Tenilo dan juga perbaikan salurannya, agar bisa terarah ke sungai.
“Di tenilo, juga karena erosi yang tidak berfungsinya lagi cekdam di atas. Ada 3 cekdam, sehingga ini perlu perbaikan saluran yang mengarah ke sungai langsung. Karena jika dilihat, salurannya tidak memungkinkan air ke sungai dan menyebabkan air masuk ke jalan,” imbuh Marten. (Aldy/gopos)