GOPOS.ID, GORONTALO – Beragam cara dilakukan para pemudik untuk bisa masuk ke Gorontalo. Di perbatasan yang diperketat namun masih ada saja yang lolos.
Alhasil sampai dengan, Ahad (31/5/2020) jumlah kasus positif Covid-19 di Gorontalo akibat masuknya warga rantau ke Gorontalo mencapai tiga kasus positif. Dua kasus terakhir di konfirmasi gugus tugas penanganan Covid-19 sore tadi.
Dua kasus itu yakni Pasien 93, RU, Laki-laki, 12 tahun, alamat Desa Pontolo Atas, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara.
Baca juga: Lolos Masuk dari Manado, Dua Warga Gorontalo Utara Positif Corona
Pasien 93 merupakan perjalanan dari Manado, menumpang di mobil pickap pada 27 Mei. Persiapan rujukan ke RS ZUS. Kemudian kedua Pasien 94, RD, Laki-laki, 30 tahun, alamat Desa Cisadane, Kecamatan Kwandang, Gorontalo Utara. Merupakan pelaku perjalanan dari Pelabuhan Manado, tiba di Cisadane dengan kapal nelayan pada 27 Mei.
Dua klaster pemudik ini menggunakan jalur berbeda untuk dapat masuk ke Gorontalo.
Gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo sejauh ini sulit untuk mengidentifikasi jumlah pemudik yang masuk ke Gorontalo dari jalur perbatasan.
Sebelumnya satu pemudik dinyatakan positif ketika dilakukan penelusuran oleh gugus tugas Kabupaten Boalemo.
Pasien yang terkonfirmasi sebagai pasien 49 dengan nama HI usia 44 warga Desa Huwongo, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo. Pasien berinisial HI tersebut diketahui merupakan pelaku perjalanan dari daerah Wanea, Manado, Sulawesi Utara. Pasien 49 positif Covid-19 ini lolos di jalur perbatasan.
HI diketahui masuk ke Gorontalo pada 18 Mei 2020. Pada hari itu pula masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diperpanjang. Kebijakan tersebut membuat seluruh akses dari dan ke Gorontalo ditutup.
Pasalnya selain diam-diam, pemudik ini menggunakan berbagai akses untuk masuk ke Gorontalo.
Baca juga: Fakta Pasien 49: Dari Manado, Lolos di Perbatasan Bermodalkan KTP Gorontalo
Juru bicara gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo, dr. Triyanto Bialangi mengatakan pendatang yang masuk ke Gorontalo masih akan dibahas dengan gugus tugas di perbatasan. Pihaknya belum bisa memastikan ada berapa banyak pendatang yang masuk ke Gorontalo.
“Nanti kami koordinasi lagi,” singkat Triyanto.
Seperti diberitakan sebelumnya, penumpukan pendatang ke Gorontalo sempat terjadi pada 17 Mei 2020 lalu. Dimana pemudik memaksa masuk ke Gorontalo.
Terinformasi dari beberapa pemudik yang ingin masuk tersebut, ada beberapa diantaranya lolos masuk ke Gorontalo. (andi/gopos)