GOPOS.ID, GORONTALO – Setelah lebih dari dua bulan lamanya menjadi daerah zona hijau Covid-19. Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) “pecah telur”, setelah dua warga Gorut dinyatakan positif terpapar corona (Covid).
Ironinya dua warga Gorut yang positif corona itu merupakan pelaku perjalanan dari Manado, Sulawesi Utara. Keduanya adalah RU (12), warga Desa Pontolo Atas, Kecamatan Kwandang; serta RD (30) warga Desa Cisadane, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo. Keduanya lolos dari Manado dan tiba di Gorontalo Utara pada 27 Mei 2020.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Gorontalo, dr.Triyanto Bialangi, menjelaskan, RU masuk ke Gorontalo Utara dengan menumpang di mobil pikap yang mengangkut bahan makanan.
“Tiba di Gorut pada 27 Mei 2020. Rapid pertama 27 Mei dengan hasil reaktif, dan swab pertama pada 31 Mei 2020 dengan hasil positif,” ujar dr.Triyanto Bialangi.
Bila pasien RU lolos dari Manado ke Gorontalo menggunakan mobil pikap bermuatan bahan makan, lain halnya dengan RD. Pria berusia 30 tahun itu tiba di Desa Cisadane, Kecamatan Kwandang mengunakan perahu nelayan.
“Pasien tiba dengan menggunakan kapal nelayan dari Pelabuhan Manado, dan turun pelabuhan Kwandang,” ujar dr.Triyanto Bialangi.
Baca juga: Pasien Corona di Gorontalo Melonjak, 25 Pasien Positif Baru
Lebih lanjut dr.Triyanto Bialangi menyampaikan pihaknya masih akan menelusuri lebih lanjut/tracking contact dari kedua pasien. Baik pasien RU, maupun pasien RD.
“Saat ini keduanya sudah dalam persiapan dirujuk ke Rumah Sakit Zainal Umar Sidiki (ZUS) Gorut,” kata dr.Triyanto Bialangi.
Terkait bisa lolosnya kedua warga di saat berlakunya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap II, dr. Triyanto Bialangi menyampaikan, hal itu bukan menjadi kewenangan pihaknya.
Di sisi lain, dr.Triyanto Bialangi, memastikan 7 jemaah Gorontalo yang baru pulang dari Bangladesh negatif covid-19.
“Alhamdulillah seluruh JT yang ada di RS Zus, pada hari ini dinyatakan negatif,” ujar dr.Triyanto Bialangi.(adm-02/gopos)