GOPOS.ID,GORONTALO – Ramadan 2020/1441 H yang tinggal menghitung hari ini, seyogiyanya meninggalkan kesan bahagia bagi seluruh umat muslim, namun kenyataanya hal tersebut tak bisa dirasakan oleh penjual takjil selama bulan ramadan.
Tahun ini selama adanya pandemi virus corona (Covid-19) pedagang merasakan akan sepinya pembeli. Hal itu berdampak terhdap pendapatan mereka. Salah satunya Yanti (50) penjual takjil di kompleks Menara Limboto. Pada ramadan kali ini, omzet yang diperoleh dari penjualan takjil turun drastis.
“Untuk tahun ini pendapatan yang saya hasilkan selama jualan menurun drastis, bahkan untuk balik modal saja harus menunggu waktu tiga hari,” kata Yanti kepada gopos.id, Jumat (15/5/2020).
Adapun pendapatan hasil jualan takjilnya, ramadan tahun ini penghasilan yang ia dapati hanya Rp 100 ribu – Rp 150 Ribu. Dibandingkan ramadan sebelumnya untuk sehari ia bisa menghasilkan Rp 500 ribu – Rp 600 ribu.
“Makanya saya bingung mau bagaimana, terus terang saya warga pendatang di Gorontalo. Mau balik juga sudah tidak bisa, makanya saya bergantung dihasil penjualan takjil ini yah tapi nyatanya begini,”Tuturnya
Hal serupa juga dirasakan oleh Hastuti (45) penjualan takjil yang sudah hampir 7 tahun, dimana ia merasakan hal yang sama namun untuk mencegah terjadinya kerugian yang begitu besar ia membuka layanan pesan antar barang atau delivery melalui Gojek/Grab.
“Jujur awalnya saya mendapat banyak kerugian, bahkan pernah sehari hanya mendapatkan Rp 70 ribu makanya saya mencari cara agar tidak banyak mengalami kerugian lagi dengan membuka layanan pesan antar. Alhamdulillah sejak melakukan itu, pendapatan saya lebih meningkat,” jelas Hastuti.
Terakhir ia mengatakan, agar pemerintah lebih pro lagi kepada masyarakat yang berjualan seperti mereka. Dengan memberikan bantuan tunai maupun nontunai, guna membantu keberlangsungan hidup masyarakat. (Widya/Gopos)