GOPOS.ID, GORONTALO – Impian Kota Gorontalo meraih Piala Adipura pada tahun ini lepas. Terkait hal itu, Wali Kota Gorontalo Marten Taha membeberkan alasan gagalnya Kota Gorontalo meraih Adipura.
Menurut Marten Taha, penilaian untuk Kota Gorontalo sedikit berbeda dengan daerah lain di Provinsi Gorontalo. Penilaian Kota Gorontalo saat ini sudah masuk kategori Kota Sedang. Sehingga sebagai Ibu Kota Provinsi Gorontalo, banyak hal yang harus dibenahi.
“Kita sudah 3 kali passing grade dinaikkan. Kemudian persyaratan sudah semakin ketat, jadi tidak mudah,” ujar Marten Taha.
Baca juga: Butuh Rp562 Miliar, Begini Model Masjid Raya Gorontalo
Alasan lain, lanjut Marten Taha, dirinya cuti selama 4 bulan untuk mengikuti Pilwako. Rentang waktu tersebut membuat dirinya tak bisa melakukan pendampingan. Padahal, dalam waktu bersamaan dilakukan pemantauan penilaian Adipura tahap I dan tahap II.
“Padahal saya sudah wanti-wanti ke Kepala Dinasnya,” ujar Marten.
Kegagalan meraih Adipura juga dipengaruhi oleh berkurangnya areal pohon yang ditanam di Kota Gorontalo. Areal pohon yang harus ada di Kota GOrontalo minimal 250 hektar. Sementara kondisi yang ada saat ini berkisar 191 hektar.
Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah juga turut memengaruhi penilaian adipura. Jadwal membuang sampah harus ditaati.
“Kita sudah menginstruksikan melakukan pembuangan sampah dari pukul 18.00 Wita sampai pukul 06.00 Wita. Namun kenyataannya, masih ada yang melakukan pembuagan sampah di luar jam tersebut,” tutur Marten Taha.
Baca juga: Noreng Debat Capres Dibatalkan
Marten Taha mengakui untuk meraih Adipura membutuhkan kerja keras. Apalagi passing grade penilaian Adipura terus menglalami kenaikan.
“Butuh kerja keras dan sinergitas dari berbagai pihak untuk membangkitkan semangat masyarakat. Utamanya menyadari persoalan sampah demi kebersihan lingkungan,” kata Marten Taha.(adm-02)