GOPOS.ID, GORONTALO – Ini harus menjadi perhatian serius. Baik oleh pemerintah maupun masyarakat di Kota Gorontalo. Warga yang positif terpapar virus Corona di Kota Gorontalo tergolong tinggi. Lebih mencemaskan lagi, kenyataan tersebut terjadi dalam seminggu terakhir.
Informasi yang dirangkum gopos.id, kasus adanya warga yang terpapar positif virus corona (Covid-19) diumumkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo pada 15 April 2020. Saat itu ada dua warga (ibu dan anak) di Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu didasarkan pada hasil swab PCR oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar.
Berselang seminggu kemudian, tepatnya 21 April 2020. Tiga warga Kota Gorontalo yang positif terpapar Covid-19. Dua di antaranya adalah suami istri yang berdomisili di Kelurahan Tomulabotao Selatan, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo. Sayangnya, sang suami meninggal dunia usai dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo. Sementara satunya lagi merupakan warga Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo.
Selanjutnya berselang empat hari, Sabtu (25/4/2020), seorang warga Kelurahan Botu, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, LA, dinyatakan positif terpapar corona. Ironinya, perempuan berusia 41 tahun itu terpapar tanpa memiliki riwayat perjalanan luar daerah.
“Pasien LA hasil rapid tes pertama pada 17 April 2020 oleh Puskemas Kota Timur menunjukkan hasil positif. Selanjutnya pada 18 pasien mengeluh sesak napas. Puskemas Kota Timur kembali melakukan rapid tes kedua, hasilnya postif. Selanjutnya LA dirujuk ke RSAS,” ujar Jubir Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Gorontalo, dr.Triyanto Bialangi.
Baca juga: Kasus Positif Corona di Gorontalo Bertambah 2 Orang, Jadi 14 Orang
Menurut dr.Triyanto Bialangi, setelah berada di RSAS, pasien LA diambil sampel swab pada 20 April 2020. Selanjutnya hasil pemeriksaan BBLK Makassar menunjukkan positif Covid-19.
“Dengan hasil tersebut maka jumlah warga Gorontalo yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Gorontalo sampai dengan Sabtu, 25 April 2020, sebanyak 14 orang,” ujar Triyanto Bialangi.
Rinciannya Kota Gorontalo sebanyak 6 orang (1 orang meninggal). Kabupaten Gorontalo sebanyak 1 Orang. Boalemo sebanyak 1 Orang. Pohuwato sebanyak 2 orang. Serta Bone Bolango 4 orang.
Lebih lanjut Triyanto Bialangi menekankan agar masyarakat di Gorontalo mewaspadai positif tanpa gejala. Dalam artian, seseorang telah positif terpapar virus Corona, tetapi tidak menunjukkan gejala.
“Kondisi ini sangat berbahaya karena berpeluang besar menularkan kepada orang lain. Oleh karena itu perlu diwaspadai Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19,” tegas dr.Triyanto Bialangi.
Menurut Triyanto Bialangi, OTG sulit dideteksi. Sebab secara umum OTG menunjukkan keadaan yang normal.
“Namun begitu kita terkontak, dan daya tahan tubuh kita rendah, maka kita akan langsung positif dan sakit. Nah ini yang perlu diwaspadai,” kata Triyanto menekankan.(hasan/gopos)