GOPOS.ID, GORONTALO – Sudah hampir dua minggu ini, tenaga medis di rumah sakit rujukan harus bergantian melakukan perawatan terahdap pasien positif terjangkit virus corona (Covid-19) di Gorontalo. Sejalan dengan itu, tenaga medis yang menangani pasien tersebut, ada yang belum kembali ke keluarganya. Takut mereka membawa virus tersebut di lingkungan rumah mereka
. Pihak rumah sakit pun telah menyediakan ruangan vapiliun sendiri untuk menjadi tempat tinggal sementara dari tenaga medis tersebut. Namun bagaimana kisah dibalik seminggu lebih ini para tenaga medis menjalani hidup mereka sehari-hari?
Suaranya terdengar lirih menahan isak haru, matanya mulai berkaca kaca saat melakukan video call dengan keluarganya di rumah.
Ia merupakan salah satu dari puluhan perawat Rumah Sakit Aloei Saboe yang mendedikasikan dirinya untuk merawat dan menyelamatkan para pasien positif covid 19.
Kurang lebih seminggu, Tian Akune (31), perawat yang berasal dari Desa Tingkohubu Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango tak bertemu dengan keluarganya. Terlebih lagi saat ini ayah mertuanya sedang sakit.
Tian merasa ini adalah pilihan hidup yang harus dia jalani, mendedikasikan dirinya untuk menyelamatkan nyawa manusia yang lain, meskipun di rumah ada keluarga yang juga sangat membutuhkannya.
Dengan tangis yang tertahan, ia mengisahkan saat ini ayah mertuanya tengah menderita sakit yang mengharuskannya rutin melakukan cuci darah. Dialah yang selama ini menemani ayah mertuanya ketika kontrol ke rumah sakit.
“Sejak saya jadi perawat untuk kasus Corona ini saya tidak lagi bisa menjaga ayah mertua saya. Tidak lagi bisa menemaninya ke rumah sakit,” ungkapnya sesenggukan, Jumat (17/04/2020).
Bagi perawat yang telah menjalani profesinya selama delapan tahun ini, ayah mertuanya adalah sosok yang ia sayangi. Menjaga ayah mertuanya merupakan kewajiban yang ia yakini sebagai tanggung jawabnya.
“Saya tidak bisa lagi bertemu beliau. Bahkan keluarga dirumah tidak bisa saya temui lagi,” tuturnya lirih.
Wabah corona membuat Tian tidak lagi bisa bersama keluarganya. Bahkan sekadar menjengukpun menjadi hal mustahil baginya.
Namun, di tengah sedih yang menggelayutinya, ada sedikit sungging senyum dibibirnya. Ya, Tian dan beberapa tenaga medis yang menangani pasien positif corona di fasilitasi tempat tinggal aman dan nyaman di hotel Damhil oleh Universitas Negeri Gorontalo dan Pemprov Gorontalo.
Hal ini menjadi angin segar bagi mereka yang khawatir keluarganya di rumah terpapar virus berbahaya ini.
Dalam kepasrahannya pada Sang Empunya Kehidupan, Tian berharap wabah corona ini segera berakhir. Agar ia bisa kembali bertemu keluarganya, terlebih ayah mertuanya.