GOPOS.ID, LIMBOTO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo bergerak cepat meredam gejolak masyarakat di Kelurahan Hepuhulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Kamis (16/4/2020). Selain memberikan pemahaman kepada warga, Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, juga turut mengawal proses pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP).
Sebelumnya, warga di Kelurahan Hepuhulawa mengajukan protes terkait rencana pemakaman seorang PDP yang meninggal, Kamis (16/4/2020) sore. PDP yang juga warga Kelurahan Hepuhulawa itu sebelumnya dirawat di Rumah Sakit MM Dunda Limboto.
Hasil rapid test yang dilakukan oleh pihak rumah sakit MM Dunda Limboto menunjukkan hasil negatif. Hasil itu ditindaklanjuti pihak rumah sakit dengan melakukan swab. Akan tetapi hasil swab-nya sementara ditunggu, pasien yang bersangkutan sudah meninggal.
Beberapa saat kemudian, pihak keluarga memutuskan untuk memakamkan jenasah sang pasien. Akan tetapi sejumlah warga mengajukan protes karena menyangka bila jenazah PDP telah terpapar Covid-19. Apalagi saat itu penangan jenazah dilakukan mengikuti prosedur penanganan jenazah covid-19.
Kabar adanya reaksi warga di Hepuhulawa akhirnya sampai di telinga Nelson Pomalingo. Tanpa menunggu lama, orang nomor satu di Kabupaten Gorontalo itu langsung datang. Selain memberikan pemahaman kepada warga, Nelson turut menjaga pekerjaan penggalian liang lahat. Mantan Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tetap berada di lokasi mengawal proses pemakaman.
Baca juga: Dikira Terpapar Corona, Warga di Limboto Protes Pemakaman Jenazah Seorang PDP
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir, mengatakan penanganan jenazah pasien sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dimaksudkan untuk langkah antisipasi.
“Hasil rapid tesnya negatif. Tetapi kita menjaga dan mengantisipasi maka dilakukan prosedur sesuai protokol kesehatan Covid-19,” ujar Roni.
Menurut Roni Sampir, jika seandainya dikemudian hari hasil swab dari pasien dinyatakan positif, maka warga yang mengikuti prosesi pemakaman jenazah tidak perlu khawatir.
“Ini aman, tidak berbahaya karena sudah sesuai protokol kesehatan Covid-19,” tegas Roni Sampir.(isno/gopos)