GOPOS.ID, LIMBOTO – Terbatasnya ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) tak lantas menjadikan Pemkab Gorontalo patah semangat. Sebaliknya kondisi tersebut mendorong Pemkab Gorontalo memproduksi APD sendiri. Langkah itu dilakukan dengan melibatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Goroontalo.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Gorontalo, Titianto Pauweni, mengungkapkan produksi APD mandiri ini dilakukan sebagai respon cepat pemerintah daerah terhadap kelangkaan APD yang terjadi saat pandemi Covid-19 mewabah.
“Produksi APD ini sudah berlangsung sejak dua minggu. Itu kita sudah menghasilkan 1000 masker dan sudah kami serahkan sama pak bupati. Hari ini kami mulai memproduksi APD berupa pakaian hazmat (pakaian dekontaminasi) karena dari dinas kesehatan masih kekurangan pakaian hazmat,” ucap Titianto
Baca juga:Â BPBD Kabupaten Gorontalo Ajak Warga Cegah Korona
Lebih lanjut, Titianto mengungkapkan pembuatan masker dan pakaian hazmat oleh UMKM binaan Disnakertrans Kabupaten Gorontalo ini sudah mengikuti panduan yang sudah disampaikan Dinas Kesehatan, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Tidak hanya itu, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Gorontalo bekerja sama dengan Polres Gorontalo juga turun andil dalam upaya penanganan Covid-19. Yaitu dengan membuat hand sanitizier berbahan baku minuman keras jenis captikus sitaan Polres Gorontalo.
“Cap tikus ini kita suling dan proses ini menghasilkan alkohol dengan kadar 62,8% . Hasil penyulingan ini secara medis bisa digunakan untuk strelisasi baik pada alat medis maupun tenaga medis usai melakukan kontak dengan pasien,” ujar Kepala Balitbang Kabupaten Gorontalo, Manaf Dunggio
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo saat diwawancarai mengaku sangat mengapresiasi atas inovasi yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam upaya memerangi wabah virus mematikan ini.
“Hasil kreatifitas ini patut kita apresiasi. Karena selama ini captikus hanya digunakan untuk mabuk tapi bisa kita ubah menjadi bahan yang sangat dibutuhkan. Produksi ini nantinya akan kita lakukan secara masif,” ungkap Nelson.(Arif/gopos)