GOPOS.ID, GORONTALO – Sejak Rabu (1/4/2020) pagi tadi berbagai grup WhatsApp beredar pesan bahwa Gorontalo sudah ada positif pasien virus corona (Covid-19).
Hal ini kemudian yang menjadi pertanyaan banyak rekan di grup tersebut atas kebenaran informasi tersebut. Pesan pertama berbunyi “Teman2 semua, mulai hari ini usahakan jangan keluar rumah jika memang tdk terlalu mendesak.. Terinformasi gto pica zona merah, akan di umumkan pusat mgkn siang atw sore ini.. Jang kamana2, di rumah saja.. tdk usah kaluar2 lagi uwtiiiii..”
Kemudian disusul dengan pesan selanjutnya “Pica tolor Gto. Tapi tunggu info dr bnpb sbntar sore atau siang ini. 1 org, org boalemo skrng di RSAS. Sdh kluar tes rapidnya positif” Begitulah dua pesan yang masuk di berbagai pesan WhatsApp yang kemudian diteruskan di grup lainnya.
Namun informasi tersebut ternyata hoaks. Menurut Gugus tugas kesehatan Provinsi Gorontalo bahwa Gorontalo masih 0 pasien covid-19. Sejuah ini yang terdata yakni orang dalam pemantauan (OPD) yang sudah mencapai total 2209 orang. Dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) total mencapai 27 pasien se Provinsi Gorontalo. 16 pasien selesai pengawasan dan 11 pasien masih dalam pengawasan.
Ketua tim gugus kesehatan Provinsi Gorontalo, Misranda Nalole mengungkapkan bahwa di Gorontalo belum ada kasus positif. Sebab untuk pemeriksaan masih menunggu hasil laboratorium yang dibawa ke Makassar.Â
“Terkait dengan informasi ada pasien di Boalemo positif itu kami sampaikan hoaks. Kita sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan disana itu hoaks. Masyarakat jangan mudah termakan informasi yang belum valid informasinya. Itu hanya asumsi saja,” ucap Misranda Nalole pada konfrensi pers update Covid-19 di Gorontalo.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono, SIK memperingati para pelaku penyebar hoaks di Gorontalo. Sebab beberapa waktu lalu, polres Gorontalo Kota telah amankan satu penyebar hoaks. “Kemarin Polda telah periksa yang sebar postingan provokasi di medsos. Untuk pesan yang beredar hari ini di grup WhatsApp kita akan cek lagi. Kita juga sudah minta Polres di Kabupaten/Kota untuk menangani hal itu,” ucap Wahyu.
Wahyu juga meminta agar masyarakat tidak sembarangan menyebarkan inforamsi yang tidak valid. “Kita juga berharap ada masyarakat yang berikan info ke kita jika memang ada informasi hoaks untuk kita lakukan profiling ke pemilik akun tersebut,”jelasnya. (andi/gopos)