GOPOS.ID, ATINGGOLA – Pembatasan akses masuk ke Gorontalo berdampak terhadap panjangnya antrian kendaraan di daerah perbatasan, yang pada akhirnya menimbulkan kemacetan. Salah satunya di perbatasan Atinggola-Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) dan Pemkab Bolmut menggelar pertemuan, Senin (30/3/2020). Pertemuan membahas mengenai langkah untuk mengurai kemacetan di perbatasan.
Terkait penguraian kemacetan, Gorut dan Bolmut bersepakat menambah posko pemeriksaan di perbatasan. Termasuk para petugas pemeriksa sehingga tidak menyulitkan bagi pengguna kendaraan.
Sekretaris Daerah Gorontalo Utara, Ridwan Yasin mengungkapkan pertemuan antara jajaran ini mengevaluasi buka tutup yang sudah 3 hari dilaksanakan. Termasuk penambahan posko dan para tim medis yang bertugas di daerah perbatasan agar tidak terjadi antrian panjang.
Ridwan menjelaskan, sejak awal pada perjalanannya ada yang belum dilaksanakan. Misalnya beberapa pengecualian waktu buka tutup yang telah ditentukan. Oleh karena itu, kata Ridwan, ditegaskan lagi kesepakatan awal itu.
“Memang ada pengecualian, cuma dari Gorontalo Utara tidak melaksanaka. Seperti mengecualikan terhadap mobil tanki BBM, Ambulance, dan juga yang emergency,” kata Ridwan.
Ridwan menambahkan pengecualian itu tentu harus mengacu pada Standar Operasional Prosudur (SOP) yang sudah diterapkan oleh pemerintah daerah dalam mengantisipasi wabah virus corona.
“Pemerintah daerah menyampaikan kepada petugas posko untuk dapat mempertimbangkan hal-hal yang bersifat urgen untuk bias melintasi daerah perbatasan dengan mengutamakan SOP yang berlaku,” tandas Ridwan.(isno/gopos)