GOPOS.ID, LIMBOTO – Banjir yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Gorontalo berdampak terhadap 839 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 2.857 jiwa. Ribuan warga itu harus dievakuasi dan diungsikan akibat rumah yang ditempati dilanda banjir.
Jumlah warga yang terdampak banjir paling banyak berada di wilayah Kecamatan Boliyohuto. Yakni sebanyak 781 KK dengan 2.526 jiwa. Jumlah warga yang terdampak banjir itu tersebar di Desa Diloniyohu, Desa Bongoayu, serta Desa Tilote.
Kemudian Kecamatan Tibawa di Desa Datahu dengan jumlah 50 KK (300 jiwa). Kecamatan Mootilango sebanyak 8 KK dengan jumlah 31 Jiwa. Banjir yang melanda Mootilango terjadi di Desa Paris dan Desa Heluma. Selain banjir terjadi pula tanah longsor, serta jembatan rusak di Desa Huyula.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gorontalo, Sumanti Maku,M.Si, menjelaskan bencana banjir dan tanah longsor ini disebabkan luapan sungai yang terjadi di tiga kecamatan. Kondisi itu mengakibatkan ribuan rumah penduduk, pusat pendidikan, dan lahan pertanian terendam banjir.
“Banjir di wilayah Boliyohuto dipicu oleh meluapnya Sungai Bulia dan Sungai Hunggaluwa. Dampaknya rumah penduduk, serta bangunan sekolah terendam air dengan ketinggian 40 centimeter hingga 1 meter,” ujar Sumanti menjelaskan.
Sementara itu banjir yang terjadi di Desa Tibawa diakibatkan meluapnya Sungai Molalahu. Luapan itu mengakibatkan rumah warga terdampak banjir dengan ketinggian sekitar 65 centimeter.
“Untuk Kecamatan Mootilango, banjir diakibatkan meluapnya aliran Bendungan Bulia. Kondisi itu berdampak terhadap lahan pertanian masyarakat setempat,” kata Sumanti.
Baca juga: Anak Pedagang Jagung Keliling Jadi Lulusan Terbaik Bintara SPN Gorontalo
BPBD Kabupaten Gorontalo bergerak cepat menangani dampak banjir yang melanda empat kecamatan. Penangangan yang dilakukan
Melakukan penanganan di antaranya pendataan kekerugian, kebutuhan korban terdampak banjir dan proses evakuasi serta menyediakan makanan siap saji.
“Saat ini kondisi cuaca masih labil. Potensi Curah hujan membuat ancaman banjir tetap ada termasuk longsor. Warga tetap diminta siaga beraktivitas di kawasan potensi banjir dan longsor. Awasi anak anak, ibu hamil dan lansia agar tidak terdampak oleh kondisi bencana tersebut. Partisipasi semua pihak diperlukan untuk menangani bersama masalah bencana,” tutur Sumanti.
Sementara itu Kepala UPT Damkar, Farid Taha, menyampaikan saat ini ribuan warga yang terdampak banjir berada di tenda pengungsian.
“BPBD Kabupaten Gorontalo telah menyiapkan tenda pengungsian, dilengkapi dengan dapur umum, sehingga semua masyarakat bisa kami layani,” ucap Farid
Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir di Kabupaten Gorontalo. Untuk kerugian material masih dalam proses pendataan.(ari/gopos)