GOPOS.ID, GORONTALO – Prosesi wisuda 1.286 mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) lain dari biasanya, Kamis (27/2/2020). Suasana wisuda yang sebelum sangat formal, berubah menjadi cair. Tawa riang disertai tepukan tangan membahana di auditorium UNG, tempat dilangsungkanya prosesi wisudawan Doktor, Magister, Sarjana serta Diploma.
Suasana wisuda yang begitu cair itu muncul seiring aksi Rektor UNG, Eduart Wolok. Saat itu, salah seorang wisudawati berjalan menuju ke atas panggung untuk menjalani prosesi pemindahan tali toga. Saat bersamaan dari pelantang suara, terdengar potongan lagu berjudul “Salah Apa Aku” yang dipopulerkan Ilir 7. Seketika itu, Rektor UNG, Eduart Wolok menari tiktok mengikuti potongan lirik lagu.
Aksi sang rektor membuat para anggota Senat Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang berada di barisan belakang, juga ikut menari tiktok. Aksi sang Rektor, membuat para mahasiswa dan orang tua bertepuk tangan.
Seperti diketahui, Eduart Wolok merupakan pimpinan UNG yang dikenal dekat dengan mahasiswanya. Terlebih lagi Eduart dikenal sebagai pemempin yang selalu mendukung kegiatan kemahasiswaan.
Pada pelaksanaan wisuda pertama tahun 2020 ini, sebanyak 1.286 wisudawan program Doktor, Magister, Profesi, Sarjana dan Diploma dikukuhkan sebagai lulusan terbaik UNG.
Pengukuhan 1.286 wisudawan dilakukan oleh Rektor UNG Dr. Eduart Wolok, S.T, M.T, dan didampingi Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. Rauf A. Hatu, M.Si, beserta para anggota Senat. Para wisudawan yang dikukuhkan terdiri dari Program Doktor dan Magister sebanyak 112 orang, Program Profesi 60 orang, Program Sarjana dan Diploma sebanyak 1.174 orang.
Baca juga: UNG Gandeng Gojek Indonesia Perkuat Teknologi Kampus
Dalam sambutannya, Eduart memberikan selamat kepada para lulusan yang berhasil menamatkan pendidikan di UNG, dan berhasil meraih gelar akademik. Hasil yang dicapai kata Rektor, merupakan buah dari kerja keras seluruh elemen kampus.
“Keberhasilan ini harus kita syukuri, karena kerja keras seluruh elemen Kampus dapat terbayar dengan dikukuhkannya para wisudawan terbaik dari 10 Fakultas dan Pascasarjana,” ungkapnya.
Eduart Wolok berpesan agar modal berharga berupa ilmu dan gelar akademik yang telah diraih dapat meningkatkan kontribusi bagi Bangsa, daerah, dan masyarakat. Jangan sampai apa yang dicapai saat ini membuat lulusan UNG menjadi sombong dan berpuas diri, namun justru dapat menyadarkan kita untuk terus belajar dan mengembangkan kapasitas.
“Wisuda bukan berarti mengakhiri proses belajar kita, justru wisuda harus mendorong dan memacu untuk lebih banyak belajar khususnya belajar diluar Kampus sebagai kehidupan sebenarnya,” ungkap Eduart Wolok. (muhajir/gopos)