GOPOS.ID, GORONTALO – Penanganan masalah kawasan kumuh dan banjir di Kota Gorontalo akhir-akhir ini menjadi sorotan khusus bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo.
Hal ini dibuktikan dengan pemaparan masalah, serta solusi yang sedang ditempuh Pemkot. Dalam upaya menangani banjir bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie beserta jajarannya dalam agenda kunjungan kerja Gubernur, di Aula Rumah Dinas Walikota, Selasa (4/2/2020).
Dalam pemaparannya, Walikota Gorontalo, Marten Taha membagi dua masalah besar yang sering menyebabkan banjir di Kota Gorontalo. Yaitu meluapnya air sungai dan mulai rusaknya sistem jalan. Kedua drainase dan pedestriannya.
Untuk menangani masalah genangan banjir dari luapan sungai. Marten telah memaparkan bersama Balai Sungai dan Balai Jalan di Kota Gorontalo bahwa ada dua sungai yang menjadi target revitalisasi. Yaitu sungai Bone Bolango dan juga sungai Tamalate, yang disinyalir akhir-akhir ini sering meluap.
“Khusus penanganan masalah genangan banjir, Balai Sungai memaparkan diperkirakan untuk revitalisasi Sungai Bolango akan selesai pada tahun 2022. Berdasarkan laporannya, saat ini sudah kurang lebih 65 persen. Dan kalau sudah selesai, berarti pertanyaan masalah banjir yang diakibatkan oleh meluapnya Sungai Bolango sudah selesai,” ungkapnya.
Selain itu, untuk masalah sungai Tamalate, saat ini juga sudah ditangani oleh Balai Jalan dengan anggaran yang telah ditetapkan sesuai kebutuhan.
“Selain itu, sungai Tamalate tahun ini sudah ditangani oleh Balai jalan dengan anggaran, yang dibutuhkan. Alhamdulillah sudah ditangani,” beber Marten, pada Awak Media.
Selain itu, masalah genangan di jalan-jalan kecil di seputaran Kota Gorontalo juga sudah ditangani oleh Balai Satker Cipta Karya, dengan anggaran Rp 12 miliar. Sehingga jalan-jalan di seputaran Kota Gorontalo tidak lagi tergenang dan meninggalkan lumpur, tergenang serta menganggu pengguna jalan.
“Sementara untuk yang lain-lain kami yang sudah menangani. Demikian juga untuk menangani masalah genangan di Jalan-jalan seputar Kota Gorontalo, contohnya yang ada di depan Mufidah dan UNG, itu Balai Satker Cipta Karya yang menangani dengan anggaran kurang lebih 12 miliar. Jadi untuk penanganan masalah banjir dan genangan, Insha Allah tahun ini sudah selesai. paling tidak 60-70persen bisa mengurangi genangan yang ada di Kota Gorontalo,” tutupnya. (Aldi/gopos)