GOPOS.ID, KOTA UTARA – Teror panah wayer ternyata belum juga usai. Sebagaimana razia yang dilakukan anggota Koramil 1304-1 Kota Utara, sedikitnya ada sembilan remaja berhasil diamankan, Rabu (29/1/2020).
Satu dari sembilan remaja itu kedapatan membawa tiga anak panah wayer disertai satu busur. Komplotan anak muda itu berhasil di amankan pada pukul 21.40 WITA di salah satu lorong Perumahan Graha 42, Kelurahan Tapa, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo.
Mereka yang amankan petugas diantaranya RS (19), ROP (20), DA (19), RA (19), BA (17), BM (19), BB (14),MT (18) dan HM (18). Ke-9 remaja ini rata-rata berdomisili di wilayah Kota Goronto.
Informasi yang diperoleh gopos.id berawal saat anggota Koramil 1304-01 Kota Utara sedang melaksanakan patroli rutin. Tepat melintas di lorong Perumahan Graha 42 anggota melihat sekelompok remaja sedang berkumpul.
Begitu melihat tim patroli, salah satu dari kelompok anak muda tersebut melarikan diri ke lorong. Dengan sigap salah satu anggota patroli yang merupakan Babinsa Koramil 1304-01 Kota Utara, Serda Solikhin berhasil menangkap satu dari anggota kelompok remaja itu. Parahnya lagi, didapati sejumlah panah wayer di dalam sebuah tas kecil milik pemuda yang coba melarikan diri itu.
Atas temuan itu, komplotan anak muda yang kedapatan membawa panah wayer itu dibawa ke Polsek Kota Utara untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Dari tangan ke sembilan pemuda itu, selain tiga buah anak panah wayer dan satu buah Ketapel (Busur panah wayer). petugas berhasil mengamankan enam buah Handphone Android berbagai merek, uang sejumlah Rp.70.000, satu buah korek gas, satu buah kunci rumah, satu buah kunci motor dan satu buah tas pinggang.
Danramil 1304-01/Kota Utara, Kapten Inf. Nendra Purwanto mengungkapkan pihaknya terus melakukan patroli rutin pada malam-malam tertentu untuk menciptakan kondusifitas saat malam hari khususnya.
“Kami mendapat kabar bahwa masyarakat kembali khawatir dengan teror panah wayer. Alhamdulillah kita malam ini berhasil mengamankan komplotan pemuda yang kedapatan menyimpan barang itu,” ungkap Nendra kepada awak media.
Lebih lanjut kata Nendra Purwanto pihaknya selalu siaga untuk menindaki laporan masyarakat terkait kriminalitas.
“Pesan saya orang tua harus bisa mengawasi anak-anaknya. Jika sudah lewat jam 12 harus dicari. Agar tidak terlibat pada hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap Nendra (muhajir/isno/gopos)