WAKTU terasa begitu cepat. Hari berlalu menjadi bulan. Bulan pun berganti menjadi tahun. Alhamdulillah, tepat hari ini 2 Januari 2020, media online gopos.id, genap berusia 1 tahun.
Memang masih sangat muda. Bahkan masih tergolong usia dini. Ibarat seorang anak, gopos.id baru merangkak untuk berjalan.
Walaupun demikian, patut disyukuri gopos.id, bisa hadir dan menyajikan informasi secara konsisten kepada khalayak umum. Terutama bagi masyarakat di Provinsi Gorontalo.
Disadari mendirikan, serta mengelola media massa agar bisa eksis dan konsisten menyajikan informasi sampai hari ini, bukanlah perkara mudah.
Apalagi dengan platform digital atau lebih familiarnya media online. Perasaan pesimisme sempat mendera ketika langkah mendirikan gopos.id dimulai.
Perasaan pesimisme itu muncul seiring pandangan sebagian kalangan masyarakat terhadap media online. Mulai dari masyarakat di tingkat bawah hingga kalangan pejabat pengambil keputusan. Sebagian kalangan itu masih memandang media online sama halnya media sosial. Dibaca gratis. Padahal untuk menjadi media online profesional butuh biaya yang tidak juga sedikit.
Pada dasarnya kerja-kerja di media online sama halnya dengan di media konvensional. Mesti ada medianya [platform online, server dan sebagainya], wartawan, administrasi, hingga pengelola IT sendiri.
Dan mereka semua itu digaji.
Ngeluarin duit.
“Gagal dalam mencoba, menjadi pengalaman. Gagal tak mencoba, menjadi penyesalan.”. Begitulah spirit yang ditanamkan Direktur gopos.id, Andi Ghonie Pakualam.
Spirit yang menghapus pesimisme, sekaligus pemompa semangat untuk terus melanjutkan langkah membangun gopos.id.
Kehadiran gopos.id diawali dengan merancang website dan rubrikasi. Perdebatan, adu argumen, hingga bongkar pasang mewarnai perjalanan dalam merancang website gopos.id.
Tangan dingin disertai penuh kesabaran, Fahmi selaku penanggung jawab IT, website gopos.id, akhirnya hadir pada November 2019. Meski kontenya sewaktu itu masih sangat terbatas.
Tugas selanjutnya mengisi konten alias berita. Untuk hal yang satu ini, lagi-lagi bukanlah sesuatu yang mudah. Selain harus update, informasi yang disajikan juga mesti akurat serta menarik.
Kalau tidak, konsekuensinya tidak dibaca. Ditinggalkan.
“Berita itu harus punya value (nilai), punya ruh. Sehingga pembaca tahu dan mengerti apa yang diberitakan,” itu kata-kata dorongan Wakil Direktur gopos.id, Hasanudin Djadin.
Sosok kakak sekaligus mentor kami semua di gopos.id ketika bergabung pada bulan Mei lalu. Setelah dia memilih resign dari Gorontalo Post [media cetak di Gorontalo].
Hasan [begitu kami menyapa beliau] memberi banyak warna baru di Gopos.id
Jangan Diam, Berbuatlah Sebelum Terlambat
Di sisi lain, sumber daya yang dimiliki gopos.id, saat itu masih sangat terbatas. Di struktur redaksi hanya ada tiga orang.
Saya sebagai pimpinan redaksi (pimred), sekaligus merangkap sebagai redaktur. Kemudian satu orang redaktur, dan seorang lagi wartawan.
Akan tetapi hal itu tak menjadi pengalang. Kami tidak diam, kami terus berbuat. Kami tidak ingin menjadi orang yang terlambat dalam mengikuti arus teknologi saat ini.
Bekal pengetahuan selama 8 tahun berkiprah di media cetak, saya implementasikan dalam mengelola keredaksian di gopos.id.
Demikian pengalaman 2 tahun lebih merintis media online hargo.co.id, serta 6 bulan magang sebagai redaktur di jawapos.com. Saya jadikan itu refrensi dalam menata dan mengembangkan gopos.id.
Lebih kurang dua bulan berjalan untuk mengisi konten dan memilih rubrik. 2 Januari 2019, kami memutuskan memproklamirkan kehadiran gopos.id, sebagai media online berbasis di Gorontalo.
Media massa ini turut berkontribusi dalam memberikan informasi bagi masyarakat Gorontalo. Bahkan kini menjadi salah satu rujukan media di Gorontalo.
Begitu banyak suka duka yang dilalui dalam setahun terakhir. Demikian pula perkembangan yang dialami gopos.id. Baik dalam struktur organisasi maupun administrasi.
Untuk struktur organisasi, saat ini gopos.id telah memiliki wartawan di setiap kabupaten/kota. Sementara dari sisi administrasi, gopos.id sudah terverifikasi faktual oleh Dewan Pers.
Itu bukan hal mudah. Biasanya butuh waktu lama untuk mencapai itu. Tetapi hastag yang saya tanamkan sejak gopos.id berdiri #MariMembangun menjadi motivasi saya dan teman-teman gopos.id untuk terus membangun media ini sebagai media terpercaya di Gorontalo, Indonesia pada umumnya.
Baca juga: Gopos.id Telah Diverifikasi Faktual oleh Dewan Pers
Oleh karena itu di momentum yang penuh bahagia ini, izinkan kami menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo, serta jajaran Pemerintah Kabupaten/Kota di Gorontalo, yang sudah memberikan kesempatan kepada gopos.id, untuk bekerja sama dalam penyebarluasan informasi. Polri-TNI yang senangtiasa menjawab setiap konfirmasi kami.
Ungkapan terima kasih juga kami sampaikan kepada PWI, Dewan Pers, serta para relasi dan mitra gopos.id.
Tak lupa pula kepada teman-teman media online yang tergabung dalam komunitas Publisher Gorontalo yang sejak awal menguatkan kami agar benar-benar menjadikan media ini qualified.
Terima kasih secara khusus kami sampaikan kepada para pembaca gopos.id, yang telah menjadikan gopos.id sebagai refrensi informasi. Tanpa kalian, kami bukan apa-apa.
Akhir kata mari bersama membangun. Salam…
Andi Aulia Arifuddin
Pemimpin Redaksi
Selamat hari jadi GOPOS.ID yang ke-1 semoga semakin jaya di dunia berita online Tanah Air Indonesia.
Amin, mksih